Presiden SBY dan Ibu Ani disambut PM Kamboja Hun Sen dan istri di Peace Palace, Minggu (18/11) pagi, sebelum upacara pembukaan KTT ke-21 ASEAN. (foto: cahyo/presidensby.info). |
INFO TABAGSEL.com-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Hj Ani Bambang Yudhoyono menghadiri Upacara Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-21 ASEAN di Ruang Nuon Srey Hall, Peace Palace, Phnom Penh, Kamboja, Minggu (18/11) pagi. Di pintu masuk utama, Presiden SBY dan Ibu Ani, bergantian dengan kepala negara/kepala pemerintahan anggota ASEAN lainnya, disambut Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dan Bun Rany Hun Sen.
Acara diawali dengan dikumandangan lagu ASEAN, dilanjutkan dengan pidato PM Kamboja selaku Ketua KTT Ke-21 ASEAN. Dalam pidato pembukaanya, PM Hun Sen meminta agar ekonomi dan hubungan dalam regional ASEAN semakin meningkat, dan bantuan dari ASEAN +3 dapat ditingkatkan juga. Diharapkan Sekjen ASEAN yang akan datang dapat melanjutkan roadmap ASEAN 2009-2015.
“Diskusi grup akan membahas mengenai keamanan regional, dan diharapkan tidak ada pengembangan nuklir di kawasan, climate change, ketahanan pangan, dan energi,” kata PM Hun Sen.
Dalam upacara pembukaan ini juga diluncurkan ASEAN Institute for Peace and Reconciliation (AIPR). AIPR merupakan inisiatif dari Indonesia dan diperuntukan untuk mengulas kerja sama dan kontribusi ASEAN terhadap perdamaian dan rekonsiliasi di kawasan.
Setelah upacara pembukaan KTT ke-21 ASEAN selesai, Presiden SBY menuju Ruang Champa, Peace Palace untuk menghadiri Sesi Pleno.
Hadir dalam upacara pembukaan tersebut antara lain Sulan Brunei Darrusalam Sultan Hassanal Bolkiah, Presiden Filipina Benigno S. Aquino, Presiden Laos Choummaly Sayasone, PM Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak, Presiden Myanmar Thien Sien, PM Singapura Lee Hsien Loong, PM Thailand Yingluck Shinawatra, dan PM Vietnam Nguyen Tan Dung.
Dalam KTT ASEAN ini juga akan diadakan dialog dengen beberapa negara sahabat ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara/pemerintahannya antara lain, PM Ausralia Julia Gillard, PM RRT Wen Jiabao, PM India Manmohan Singh, PM Jepang Yoshihiko Noda, PM Korea Selatan Lee Myung-bak, PM Selandia Baru John Key, Presiden Russia Vladimir Putin, dan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama. (osa/fbw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar