Presiden SBY menandatangani Phnom Penh Statement on the Adoption of the ASEAN Human Rights Declaration, di Nuon Srey Hall, Peace Palace, Minggu (18/11) siang. (foto: cahyo/presidensby.info) |
INFO TABAGSEL.com-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama dengan seluruh kepala negara/pemerintahan ASEAN menandatangani Phnom Penh Statement on the Adoption of the ASEAN Human Rights Declaration, di Nuon Srey Hall, Peace Palace, Minggu (18/11) 12.15 waktu setempat.
Dalam proses penandatanganan tersebut Presiden SBY duduk diantara Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah dan Presiden Laos Choummaly Sayasone. Setelah seluruh pemimpin ASEAN menandatangani dokumen tersebut, PM Kamboja Hun Sen sebagai tuan rumah menyerahkannya kepada Sekjen ASEAN, Surin Pitsuwan.
Dokumen ini sangat penting bagi ASEAN karena secara lugas mengidentifikasi berbagai elemen-elemen manusia di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan bahkan sebagian dari elemen itu lebih maju dari Universal Declaration of Human Rights.
Selain mengandung bidang-bidang tersebut, dokumen ini juga mengandung tentang hak-hak wanita, anak-anak dan kelompok minoritas, serta kerja sama dalam mempromosikan dan melindungi hak-hak azasi manusia.
Dokumen ini disusun oleh ASEAN Inter-governmental Commission on Human Rights (AICHR), sebuah kelompok ahli-ahli yang ditunjuk oleh seluruh anggota ASEAN.
Setelah proses penandatanganan, Presiden SBY akan menghadiri acara Santap Siang Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN, di Ruang Rumdoul, Peace Palace. (osa/fbw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar