INFO TABAGSEL.com-Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) berencana membangun Monumen Bela Negara di Koto Tinggi, Padang, Sumatera Barat. Pembangunan monumen tersebut dilakukan untuk mengenang dan melestarikan nilai-nilai perjuangan para founding fathers Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), khususnya para pahlawan yang gugur atau terlibat aktif dalam Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera Barat pada 1948-1949.
Rencana pembangunan Monumen Bela Negara ini sejalan dengan Pasal 96 Ayat 2 Huruf a Undang-undang No.11 Tahun 2010 tentang cagar budaya, yang menyatakan bahwa pemerintah berwenang menyusun dan menetapkan Rencana Induk Pelestarian Cagar Budaya.
“Memang di sana sudah ada monumennya, tetapi baru kecil, dan itu sudah lama didirikan, dan nanti akan dijadikan monumen dalam satu komplek yang ada museum dan monumennya, bahwa di Koto Tinggi sebagai pusat PDRI, dan memang pemerintah daerah ingin supaya generasi pemuda tidak lupa bahwa telah ada suatu peristiwa sejarah yang seakan-akan dalam tanda petik dilupakan, padahal itu adalah suatu rangkaian sejarah yang ada di Sumatera Barat yang menentukan jalannya bangsa ini,” ujar Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemdikbud, Surya Helmi, saat acara Temu Tokoh Minang di Hotel Ambhara, Jakarta, (24/11).
Ia juga mengatakan, masa lalu, masa sekarang, dan masa depan adalah satu kesatuan yang dirangkai oleh waktu. Dan sejarah itu hanya bisa dilihat dari peninggalan sejarahnya, karena masyarakat yang lama sudah tidak ada, dan tidak bisa menjadi saksi. Karena itu generasi sekarang mempunyai tanggung jawab yang berat karena pesan-pesan yang dari nenek moyang dulu harus disampakan ke generasi mendatang, “Karena itulah museum adalah sumber ilmu pengetahuan,” imbuhnya.
Monumen Bela Negara di Sumatera Barat ini sengaja dibuat untuk meneguhkan kembali sikap-sikap patriotik, gotong royong, dan semangat juang semua komponen rakyat dalam mempertahankan negara di tengah derasnya globalisasi dunia. Lewat monumen ini, generasi tua akan mengenang sejarah perjuangan masa lalu, sementara generasi muda penerus bangsa bisa mempelajari, merenungi, dan melanjutkan perjuangan para pahlawan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar