DAFTAR BERITA

Senin, 15 Oktober 2012

Terlalu banyak duduk bisa datangkan diabetes

Terlalu banyak duduk bisa datangkan diabetes

 
Jakarta (ANTARA News) - Penelitian terkini menunjukkan terlalu banyak duduk dapat meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan bahkan kematian.

Para peneliti dari Leicester dan Loughborough University mengemukakan bahaya kebanyakan duduk tetap ada meski orang melakukan olahraga. 

Dr Emma Wilmot, pemimpin studi tersebut mengatakan orang yang berolahraga ke gym atau berenang setelah bekerja,  jika terlalu banayak duduk tetap tidak baik untuk kesehatan.

Studi ini meneliti 18 penelitian yang telah ada dan melibatkan skitar 800.000 orang. Tiap studi memiliki parameter yang berbeda, misalnya menonton televisi sekitar 14 jam seminggu atau duduk tiga hingga lebih dari delapan jam perhari.

Peneliti belum dapat memberikan batasan tetap berapa jam duduk yang tidak baik untuk kesehatan. Wilmot mengatakan jelas sekali mereka yang banyak duduk memiliki risiko diabetes, penyakit jantung, dan kematian lebih tinggi daripada yang tidak.

"Jika seorang pekerja duduk sepanjang hari lalu pergi ke gym, ia lebih sehat daripada rekan-rekannya yang memilih langsing pulang dan menonton televisi. Tapi, risiko tetap ada karena jumlah waktu yang mereka habiskan untuk duduk," kata Wilmot.

"Bila dibandingkan, pelayan yang harus berdiri sepanjang hari berisiko lebih rendah," tambahnya.

Menurut dia, terkadang orang merasa telah melakukan pola hidup sehat dengan berolahraga 30 menit per hari.

"Tapi mereka harus memikirkan sisa 23,5 jam dihabiskan untuk apa," katanya.

Studi ini memperdalam kajiannya pada hubungan antara duduk telalu lama dengan diabetes. Duduk lama memberi dampak negatif pada level gula darah dan meningkatkan resistensi insulin, tapi para peneliti belum menemukan penyebab pasti.

Tetapi, kebiasaan duduk lama itu dapat diubah.

"Ada banyak cara kita bisa mengurangi waktu duduk, seperti mengganti kebiasaan duduk di depan komputer kantor dengan membawa laptop dan menaruhnya di atas lemari kecil," kata Prof. Stuart Biddle dari Loughboroigh University.

"Rapat bisa dilakukan sambil berdiri, berjalan-jalan saat istirahat siang, dan mengganti kebiasaan nonton tv di sore hari dengan aktivitas lainnya yang tidak memerlukan duduk," tambahnya.

Dr Matthews Hobbs, kepala riset dari Diabetes UK berpendapat orang yang sering menghabiskan waktu dengan duduk atau berbaring haruse mengganti kebiasaannya itu.

"Selain efek yant timbul dari mengurangi waktu yang dihabiskan untuk duduk, beraktifitas fisik merupakan cara yang baik untuk menjaga berat badan. Itu juga cara yang baik untuk mengurangi risiko diabetes tipe 2," katanya, seperti yang dikutip dari BBC.

Tidak ada komentar: