DAFTAR BERITA

Senin, 15 Oktober 2012

Sekjen PWI: tidak sanggup jadi jurnalis, mundur

Hendry Ch Bangun (FOTO ANTARA/Maril Gafur)
Bandarlampung (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal (Sekjend) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Hendry Ch Bangun mengatakan profesi jurnalis membutuhkan idealisme yang tegas dan jelas sehingga jika individu bersangkutan tidak sanggup lebih baik mundur saja dari dunia pers.

"Jurnalis tidak saja dibayar berdasarkan apa yang ia tulis mengingat berita mempunyai nilai seperti edukasi dan motivasi," kata dia, di Bandarlampung, Senin.

Ia menambahkan, jurnalis dalam membuat berita harus jelas, seimbang sehubungan hak dan hukum adalah hal penting dalam demokrasi.

"Hal-hal semacam itu dibutuhkan dalam jurnalisme, misalnya saat menulis berita bahan bakar minyak (BBM), yang pro dan yang kontra harus diwawancarai juga," ia menjelaskan.

Pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, 26 November 1958 itu melanjutkan, idealisme jurnalis juga tertuang pada pasal 6 nomor 40 tahun 1999.

Pers nasional, katanya lagi, melaksanakan peranannya dalam memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui, lalu menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum, dan Hak Asasi Manusia (HAM), serta menghormat kebhinekaan, lalu mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar.

Selanjutnya melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum, dan memperjuangkan keadilan dan kebenaran. Karena itu, ujarnya, idealisme sangat dibutuhkan oleh jurnalis.

"Hal-hal yang barangkali sepele seperti nama narasumber perlu diperhatikan supaya tidak salah huruf. Jika perlu narasumber disuruh mengeja namanya," katanya.

Kepada peserta Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Nasional Angkatan II yang diselenggarakan PWI Cabang Lampung di Balai Wartawan H Solfian Akhmad, ia meminta 36 jurnalis yang mengikuti kegiatan tersebut untuk yakin dan setia pada profesi jurnalis jika telah diyakini. (GTA)

Tidak ada komentar: