Presiden SBY memberikan keterangan pers, seusai rapat terbatas kabinet membahas kasus Sampang, Madura, di Kantor Presiden, Senin (27/8) pagi. (foto: abror/presidensby.info. |
INFO TABAGSEL.com-Presiden meminta jajaran penegak hukum bertindak tegas dan adil dalam perkara kasus kekerasan di Sampang, Madura, Jawa Timur. Pemerintah daerah diminta melakukan kerja sama terpadu agar kasus serupa tidak terulang lagi.
"Kalau tidak tegas dan adil akan memancing hal yang serupa di masa depan. Tegas dan adil, kalau kesalahan berat hukumannya juga berat, maka itu akan baik bagi negera kita," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan pers seusai rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Senin (27/8) siang. Rapat membahas langkah-langkah mengatasi kekerasan terhadap warga Syiah di Sampang, Madura, kemarin (26/8) pagi.
Kepada pemerintah Jatim, Presiden SBY meminta mereka membantu korban insiden secara adil bagi kedua belah pihak. "Marilah kita memberikan bantuan. Baru saja mereka melaksanakan ibadah puasa, baru berlebaran, tiba-tiba terkena musibah seperti itu," Presiden SBY menambahkan.
Para pemuka agama dan tokoh adapt, bersama pemerintah pusat dan daerah, diminta menenangkan dan membimbing umat untuk tidak main hakim sendiri.
Presiden amat menyesalkan terjadinya aksi kekerasan tersebut. "Terus terang ini mencoreng kerukunan dan ketenteraman dalam kehidupan masyarakat kita, utamanya masyarakat di wilayah Sampang," ujar Presiden.
Persoalan di Sampang, lanjut Presiden SBY, sangat kompleks. Di satu sisi berkaitan dengan keyakinan, di sisi lain ada konflik internal keluarga yang akhirnya saling berpautan. "Masing-masing punya pengikut sehingga terjadi insiden atau aksi kekerasan yang sangat kita sesalkan itu," SBY menambahkan.
"Sungguhpun masalahnya kompleks dan tidak murni hanya perbedaan keyakinan diantara kedua komunitas itu, tapi bagaimana pun harus ada solusinya," SBY menegaskan.
Setelah mendengarkan laporan para menteri, Kapolri, Kepala BIN, dan Gubernur Jatim, Presiden SBY menilai penyebab dan penyelesaian kasus ini perlu lebih dikembangkan lagi. Presiden menyorot kinerja intelijen, baik intelijen kepolisian mapun intelijen teretorial TNI.
"Kalau intelijen bekerja dengan benar dan baik maka antisipasi akan dapat dilakukan dengan baik dan terdeteksi keganjilan yang ada di wiliyah itu, apalagi mengingat kejadian ini bukan yang pertama kali," SBY menandaskan. (SUMBER : Presiden RI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar