Empat tahun sudah Aminah (45) bersama suaminya, Nasram (46), hidup bersama seekor buaya. Pasangan suami istri ini memelihara sang buaya yang mereka beri nama Becce layaknya memelihara burung, ayam, atau kucing di dalam rumah.
Aminah, warga Jalan Liu Buloe, Kelurahan Lompoe, Bacukiki Barat, Parepare, Sulawesi Selatan, itu memelihara Becce layaknya memelihara bayinya sendiri. Sejak Juli 2008, Becce ditemukan di dekat Sungai Karaja’e, tidak jauh dari rumah Aminah. Kala itu, Becce naik di badan jalan. Saat hendak dipukuli oleh sejumlah warga, lurah setempat mencegahnya.
Mendengar adanya seekor buaya yang ditemukan naik di badan jalan, Aminah dan Nasram pun penasaran. Konon, ketika melihat Aminah, Becce langsung mengeluarkan air mata, seakan meminta belas kasihan kepada Aminah.
Seketika itu pula sejumlah warga yang melihat kejadian itu mengurungkan niat untuk membunuh Becce. "Waktu saya melihat Becce, dia langsung meneteskan air mata, seakan berkata, 'Bawa aku pulang',” kata Aminah sambil terus menyuapi Becce dengan udang, Senin (7/5/2012) pagi ini.
Akhirnya, sejumlah warga mengizinkan Aminah membawa Becce ke rumahnya. Saat itu, Becce masih berukuran 1 meter. Aminah yakin buaya yang dipeliharanya merupakan kembaran dari salah seorang anggota keluarganya. Itulah sebabnya, dia tak segan memperlakukan buaya itu layaknya anak sendiri.
Setiap hari Aminah tak pernah lalai memberi makan sang buaya. Dengan telaten dia menyuapkan udang, telur, dan daging ayam ke mulut buaya. Bukan itu saja, reptil buas itu juga dibuatkan tempat khusus di samping ranjang tidur keluarga. Apalagi, buaya yang satu ini memang tidak pernah mengamuk, bahkan penurut. ( KOMPAS. com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar