JAKARTA, KOMPAS.com - Minggu ini adalah saatnya menyusun permohonan karena akan banyak "bintang jatuh". Akhir pekan ini adalah diperkirakan masa puncak hujan meteor Lyrid.
Hujan Meteor Lyrid akan memuncak pada Sabtu hingga Minggu, 21-22 April 2012. Lyrid bisa diamati tanpa menunggu lewat tengah malam.
"Hujan meteor Lyrid ini hujan meteor yang relatif sore. Jadi, jam 22.00 atau 23.00 sudah bisa diamati," kata Mutoha Arkanuddin dari Jogja Astro Club saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/4/2012).
Selain itu, lanjut Toha, tahun ini akan lebih mudah diamatai karena Bulan sedang ada dalam fase bulan baru sehingga cahayanya tidak mengganggu pengamatan.
Mutoha mengatakan, ada 20-50 meteor yang bisa disaksikan per jamnya. Jika kondisi cuaca benar-benar bagus, jumlah yang disaksikan bisa mencapai 100 meteor per jam.
Saat jatuh, meteor Lyrid akan bergerak dengan kecepatan 49 km/detik. Situs Spaceweather menyebutkan bahwa beberapa meteor Lyrid mungkin lebih terang dari Venus.
Hujan meteor terjadi saat Bumi melewati area pecahan debu komet ketika mengelilingi Matahari. Ketika kontak dengan atmosfer Bumi, seprihan-serpihan tersebut terbakar dan tampak sebagai meteor.
Induk dari meteor Lyrid adalah komet C/1861 G1 Thatcher atau komet Thatcher. Nama Lyrid berasal dari konstelasi Lyra, tempat meteor ini seolah-olah datang.
Satu syarat untuk bisa melihat hujan meteor adalah tidak mendung dan tidak hujan. Selain itu, langit gelap dibutuhkan untuk pengamatan maksimal.
Untuk melakukan pengamatan, gunakan baju hangat, cari lokasi yang lapang dan relatif lebih gelap. Alat bantu tak dibutuhkan. pengamatan ramai-ramai lebih mengasyikkan.
Jika ternyata hujan atau mendung, tak perlu khawatir. Hujan meteor akan disiarkan secara langsung oleh NASA, tentu saja mengikuti waktu di Amerika serikat.
Untuk melihat, kunjungi link http://www.nasa.gov/connect/chat/lyrids2012_chat.html. Siaran langsung hujan meteor bisa disaksikan pada Sabtu dan Minggu pukul 11.00-16.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar