DAFTAR BERITA

Kamis, 29 Maret 2012

Guru Honorer: "Kasihanilah Kami Pak Polisi..."


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 200-an guru honorer dari sejumlah daerah mendatangi Istana Kepresidenan menuntut keadilan dalam proses rekrutmen Pegawai Negeri Sipil. Dalam aksi tersebut salah seorang perempuan guru menangis di hadapan aparat keamanan.
"Kasihanilah kami Pak Polisi. Kami sudah datang sejak pagi. Tolong janjinya ditepati," kata guru honorer bernisial A yang berasal dari Kota Bekasi di depan Istana Merdeka, Kamis (29/3/2012).
Perempuan itu bersama rekan-rekannya menuntut untuk dipertemukan dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Menurut dia, sebelumnya mereka telah dijanjikan Wakapolda Metro Jaya untuk bertemu langsung dengan Menpan dan Mendikbud di Istana. Namun, setelah menunggu hingga pukul 14.30 WIB, janji tersebut tak kunjung ditepati.
"Kami sudah berada di sini sejak jam delapan pagi. Teman-teman dari luar kota malah sudah sejak jam empat pagi," katanya dengan suara serak lantaran tak kuat menahan emosinya.
Dia lantas menjelaskan, ada hal yang tidak wajar dalam proses promosi CPNS menjadi PNS. Orang-orang yang belum lama mengajar ataupun baru menyelesaikan pendidikan tinggi sudah menerima SK pengangkatan. Sementara itu, banyak guru-guru lama yang tetap berstatus sebagai guru honorer.
"Saya sudah hampir delapan tahun mengajar. Bapak ini malah sudah 25 tahun mengajar tapi tetap berstatus guru honorer," kata perempuan yang mengenakan seragam guru itu sambil menunjuk ke arah pria yang ada di sampingnya.
Kelompok guru-guru ini sudah menunjuk perwakilan mereka. Namun, janji untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada menteri tak kunjung terwujud.
TERKAIT :
Berita Demo Guru Honorer