INFO TABAGSEL.com-Selain merusak rumah dan infrastruktur, banjir bandang di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, juga memorak-morandakan areal pemakaman di Desa Manyabar,, Kecamatan Panyabungan.
Dua jenazah dari sebuah tempat pemakaman umum ditemukan terseret arus banjir sejauh puluhan meter.
Dua jenzah tersebut ditemukan warga dan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, Jumat (15/2/2013) siang di pinggir jalan. Jenazah langsung dibawa ke posko banjir untuk dibersihkan dan dimakamkan kembali.
Camat Panyabungan, Hafiz, mengatakan ada kemungkinan dua jenazah lain hilang karena diketahui ada empat makam yang tergerus arus deras banjir bandang.
Sementara itu, banjir bandang yang terjadi pada Rabu, 13 Februari 2013, itu juga melumpuhkan aktivitas warga. Banyak gelondongan batang pohon yang berserakan di jalan. Pelaksanaan salat Jumat pun terganggu. Halaman dan bagian dalam masjid masih tergenang lumpur tebal. Salat pun terpaksa dilakukan di area penggilingan padi.
Hingga malam ini, ratusan warga di enam desa masih mengungsi. Rumah mereka tidak bisa ditempati lagi karena rusak diterjang banjir. Salah satu lokasi terparah adalah Desa Gunung Tua. Puluhan rumah warga hancur ditimpa banjir yang membawa gelondongan kayu. Warga terpaksa mengungsi di sebuah sekolah dasar dengan kondisi seadanya.
(Ahmad Husein Lubis/Sindo TV/ton)
Dua jenazah dari sebuah tempat pemakaman umum ditemukan terseret arus banjir sejauh puluhan meter.
Dua jenzah tersebut ditemukan warga dan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, Jumat (15/2/2013) siang di pinggir jalan. Jenazah langsung dibawa ke posko banjir untuk dibersihkan dan dimakamkan kembali.
Camat Panyabungan, Hafiz, mengatakan ada kemungkinan dua jenazah lain hilang karena diketahui ada empat makam yang tergerus arus deras banjir bandang.
Sementara itu, banjir bandang yang terjadi pada Rabu, 13 Februari 2013, itu juga melumpuhkan aktivitas warga. Banyak gelondongan batang pohon yang berserakan di jalan. Pelaksanaan salat Jumat pun terganggu. Halaman dan bagian dalam masjid masih tergenang lumpur tebal. Salat pun terpaksa dilakukan di area penggilingan padi.
Hingga malam ini, ratusan warga di enam desa masih mengungsi. Rumah mereka tidak bisa ditempati lagi karena rusak diterjang banjir. Salah satu lokasi terparah adalah Desa Gunung Tua. Puluhan rumah warga hancur ditimpa banjir yang membawa gelondongan kayu. Warga terpaksa mengungsi di sebuah sekolah dasar dengan kondisi seadanya.
(Ahmad Husein Lubis/Sindo TV/ton)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar