DAFTAR BERITA

Sabtu, 12 Januari 2013

Polisi Dinilai Istimewakan Rasyid Amirullah

Menko Perekonomian Hatta Rajasa (kanan) berserta istri Okke Rajasa (kiri), tiba bersama putra mereka Rasyid Rajasa (tengah), di kantor Sub-Bidang Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Jakarta, Senin (7/1). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.COJakarta -- Indonesia Police Watch (IPW) menilai polisi terkesan ingin lepas tangan dalam penanganan kasus yang melibatkan Muhammad Rasyid Amirullah. "Masak baru 11 hari berkasnya sudah dilimpahkan ke kejaksaan, ini kan ngebut namanya," kata Ketua Presidium IPW Neta S. Pane pada Sabtu, 12 Januari 2013.

Apalagi polisi juga tidak melakukan rekonstruksi ulang kasus ini. Padahal, dalam kasus lainnya, polisi selalu melakukan reka ulang kejadian agar kronologi kejadian kasus menjadi jelas.

Kesannya, Neta melanjutkan, Kepolisian Daerah Metro Jaya ingin melemparkan "dosa-dosanya" ke kejaksaan. Apalagi dalam kasus ini, hingga Rasyid dinyatakan sembuh oleh dokter Rumah Sakit Polri Kramat Jati, tidak ada penahanan.

Neta mengatakan, dalih adanya jaminan dari keluarga sehingga Rasyid tidak ditahan malah menunjukkan polisi memberi perlakuan istimewa. Padahal kelalaian yang menyebabkan dua orang meninggal ini dalam pandangan Neta sudah layak menjadi alasan penahanan Rasyid.

Neta juga menyebutkan polisi terkesan menutupi hasil tes urine dari Rasyid. Padahal publik juga perlu tahu apakah anak dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa tersebut dalam kondisi mabuk atau tidak.

"Untuk itu kami meminta Komisi 3 DPR memanggil Kapolda untuk meminta penjelasan dari kasus ini," ujarnya. Neta khawatir perlakuan istimewa ini terjadi lagi di kemudian hari sehingga mencoret citra polisi.

Tidak ada komentar: