DAFTAR BERITA

Sabtu, 30 Mei 2015

Reaksi sepak bola Eropa atas terpilihnya Blatter

Blatter (kanan), yang kini berusia 79 tahun, terpilih kembali sebagai Presiden FIFA pada Jumat (29/05), dalam pemungutan suara yang dibayangi skandal tuduhan korupsi atas sejumlah pejabat FIFA.


INFO TABAGSEL.com-Berbagai reaksi ditunjukkan sejumlah asosiasi sepak bola di negara-negara Eropa atas terpilihnya kembali Sepp Blatter sebagai presiden FIFA.

Ketua Asosiasi sepakbola Denmark menyebut kemenangan Blatter sebagai "kekalahan transparansi", sementara Ketua Asosiasi sepak bola Inggris, FA mengatakan dia mungkin mendukung boikot ajang Piala Dunia.

Namun, tuan rumah Piala Dunia 2018, Rusia, mengatakan sangat senang atas terpilihnya kembali Blatter.

Blatter, yang kini berusia 79 tahun, terpilih kembali sebagai Presiden FIFA pada Jumat (29/05), dalam pemungutan suara yang dibayangi skandal tuduhan korupsi atas sejumlah pejabat FIFA.

Pesaing Blatter, Pangeran Ali bin al-Hussein dari Yordania, memaksa pemungutan suara berlangsung sampai putaran kedua, tetapi dia kemudian mengundurkan diri.

Asosiasi sepak bola Eropa, UEFA, mendukung Pangeran Ali untuk maju dalam pemilihan Presiden FIFA. Presiden UEFA Michel Platini menggambarkan pencalonan Ali sebagai "gerakan perubahan di FIFA".
 

Boikot piala dunia?
Anggota asosiasi sepak bola Eropa akan menggelar pertemuan usai final Liga Champions pekan depan di Berlin untuk membahas langkah berikutnya. Terpilihnya kembali Sepp Blatter sebagai Presiden FIFA dibayangi penolakan atas dirinya terkait skandal dugaan korupsi di tubuh organisasi itu.

"Kami harus mencari cara terbaik untuk menggunakan kekuatan kami," kata Presiden asosiasi sepak bola Irlandia, John Delaney.

Perwakilan sepak bola Eropa dalam pertemuan Komite eksekutif FIFA berikutnya diperkirakan akan kosong, setelah perwakilan mereka yang baru yaitu David Gill mengatakan dia akan mengundurkan diri jika Blatter terpilih kembali.

Ketua Asosiasi sepak bola Inggris, FA Greg Dyke mengatakan dia akan mempertimbangkan untuk memboikot Piala Dunia jika ide ini didukung oleh negara-negara Eropa lainnya.

"Ini belum berakhir. Mengutip Jaksa Agung AS ini adalah awal dan bukan akhir dari proses hukum yang sedang berjalan," kata Dyke.

Tidak ada komentar: