DAFTAR BERITA

Selasa, 03 Maret 2015

Terkait Tambang Emas Batang Toru, 8 Kelompok Tani Ngadu Ke Presiden



INFO TABAGSEL.com-Masyarakat BatangToru, Kab. Tapanuli Selatan yang tergabung dalam delapan Kelompok Tani (Koptan) mengadu kepada Presiden. Pasalnya hasil panen petani terus menurun sejak PT. Angine Resources (AR)/Tambang Emas Martabe membuang limbah kesungai Batang Toru.
Informasi diperoleh Waspada, Minggu (1/3), pengaduan tersebut ditandatangani Usro Nainggolan (Ketua Koptan Dosniroha), Bahli Pasaribua (Ketua Koptan Maju Bersama),Hasim Rambe (Ketua Koptan Mekar), Masran Nasution (Ketua Koptan Tani Jaya), Dayathuytasuhut (Ketua Koptan Marsada Roha),Suaif Pardede(Ketua Koptan Satahi III), Sukri Harahap (Ketua Koptan Sabar Subur) dan Nuryakin Ginting (Ketua Koptan Harapan Jaya) serta ratusan anggota Koptan.
Selain kepada Presiden, surat berisi jeritan hati petani Pulo Gadong juga dialamatkan kepada Ketua DPD, Ketua DPRRI, Menteri Lingkungan Hidup,Menteri Pertanian dan Tanaman Pangan, Komnas HAM, Panglima TNI, Kapolri, Gubsu, Ketua DPRD Sumut, Kapolda Sumut, Bupati Tapsel, Ketua DPRD Tapsel serta unsur Muspida Tapsel, termasuk anggota DPRD Hasil Pemilihan Wilayah Batang Torudan sekitarnya.
Dalam surat tertangal 30 Januari 2015, petani yang selama ini menggantungkan hidupnya pada areal persawahan Pulo Godang mengungkapkan sebelum PT. AR membuang limbah kesungai Batang Toru, areal persawahan enam desa tersebut mampu menghasilkan sekira 100 ton padi sesuai data pembelian di tingkat agen.
Namun sejak 2013 pendapatan petani turun jadi 90 ton,kemudian merosot lagi jadi 55 ton pada periode kedua panen setelah limbah dibuang ke sungai. Pada periode ketiga dan ke empat hasil panen petani turun lagi jadi 35 dan 25 ton yang dijual ke agen.
Menurut petani,1 ton padi menghasilkan 580 kg beras, namun saat ini hanya sekira 50 kg beras. Untuk itu, ratusan petani yang tergabung dalam delapan Koptan minta Presiden dan pihak terkait menurunkan tim independen terkait menurunnya pendapatan atau penghasilan petani pasca dibuangnya limbah PT AR ke Sungai Batang Toru, yang menjadi satu-satunya sumber air areal persawahan Pulo Godang.
Petani mengungkapkan, kesepakatan para kepala desa bersama Camat Muara BatangToru bahwa pembuangan limbah ke sungai hanya 11 bulan (23 September 2012 - 23 Agustus 2013). Namun sampai saat ini belum ada niat PT AR untuk memindahkan pembuangan limbah tersebut ke tempat lain.
Ketua Fraksi PPP DPRD Tapanuli Selatan, OK Hazmi Usman Siregar mengatakan petani Pulo Godang bukan hanya menyurati Presiden, tapi juga berbagai pihak termasuk DPRD Tapsel. ”Sebagai anggota DPRD hasil daerah Pemilihan wilayah Batang Toru, saya juga menerima surat tersebut,” katanya.
Menurutnya, laporan petani Pulo Godang harus dicermati secara positif , apalagi pengaduan petani didukung fakta - fakta. ”Memang petani mengaku data tersebut masih merupakan data sepihak, namun sebagai wakil rakyat harus peka dengan keluhan masyarakat, apalagi hal ini terkait dengan limbah,” ujat OK.