DAFTAR BERITA

Jumat, 20 Maret 2015

Musrenbang Paluta Diwarnai Aksi Walk Out



INFO TABAGSEL.com-Hari kedua pelaksanaan Musrenbang (Musrenbang) tingkat Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) di aula Bapeda Paluta, diwarnai aksi keluar oleh sejumlah anggota dewan, Rabu (18/3). Hal itu dipicu minimnya tingkat kehadiran para pimpinan SKPD/instansi di lingkungan Pemkab Paluta.

Awalnya pembukaan forum musrenbang yang hampir dihadiri seluruh anggota DPRD Paluta ini berjalan lancar, namun akibat banyaknya para pimpinan SKPD Paluta mewakilkan kehadiran pada forum tersebut kepada para sekretaris maupun kepala seksi membuat sejumlah anggota dewan geram.

Salah satunya ketua Komisi A Gusman Efendi Siregar SP memilih keluar dari aula Bapeda saat pelaksanaan pemaparan Musrenbang berlangsung dan disusul sejumlah anggota dewan di antaranya Hermansyah Lubis dari PAN, Nimrot Sitorus dari PDI Perjuangan dan lainnya.

Ketua Komisi A Gusman Siregar SP mempersoalkan minimnya kehadiran peserta Musrenbang dari pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Paluta. Politisi muda dari PKB ini menyesalkan kurangnya perhatian dari para pimpinan SKPD akan pelaksanaan forum musrenbang yang merupakan forum konsultasi publik antar pelaku pembangunan dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan daerah.

Hal senada disampaikan Hermansyah Lubis. Politisi asal Kecamatan Simangambat ini meminta para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di pemerintah daerah itu lebih aktif mengikuti kegiatan musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang).

"Seharusnya hal seperti ini tak perlu terjadi. Agenda ini penting karena berhubungan dengan rencana program, kalau tidak ada pimpinan SKPD yang hadir, pada akhirnya, tujuan Musrenbang tidak jelas dan tidak tepat sasaran,” ungkapnya.

Sebelumnya pembukaan musrenbang yang dibuka Wakil Bupati Padang Lawas Utara (Paluta) H Riskon Hasibuan SE di Aula Kantor Bupati, Selasa (17/3) juga kurang diminati, baik dari pihak SKPD, kecamatan, desa maupun kelurahan.

Jumlah undangan yang hadir tak sebanding dengan jumlah instansi dan stakeholder yang ada, baik dari Bappeda, akademisi, DPRD Paluta, dan juga perwakilan masyarakat. Untuk pihak SKPD dan kecamatan sendiri memang terlihat hanya beberapa yang hadir. (ong)