DAFTAR BERITA

Rabu, 02 Juli 2014

Hardik wartawan, Tim Prabowo-Hatta gebrak meja

INFO TABAGSEL.com-Beberapa wartawan di Yogyakarta yang akan meliput kunjungan Prabowo ke kraton Yogyakarta kemarin malam mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari tim pemenangan Prabowo-Hatta. 

Fotografer Kompas, Fergananta Indra mengaku, salah seorang panitia yang diketahui bernama Donny malah menggebrak meja ketika Indra meminta kartu peliputan.

Fergananta menyesalkan tindakan panitia yang dinilainya arogan. Tidak hanya fotografer Kompas yang mendapat mengalami kejadian tidak mengenakkan. Beberapa wartawan juga diharuskan menjawab pertanyaan: apakah mendukung Prabowo?

"Saya bilang dari Kompas mau ambil ID. Tiba-tiba dia ngomong, 'Kompas kan musuhnya Prabowo'," ujar Ferganata Indra seperti dikutip kompas.com, Rabu 2 Juli 2014.

Panitia tersebut diketahui bernama Donny. Indra pun langsung menanyakan maksud Donny mengeluarkan pernyataan tersebut. 

Bukan jawaban yang didapat, Donny justru menggebrak meja di lokasi pengambilan kartu identitas di Jalan Pattimura, Yogyakarta, tersebut. Gebrakan meja itu, tutur Indra, diikuti dengan kalimat bernada tinggi Donny, "Kamu nantang saya?" 

Atas sikap tersebut, Indra mengaku tak menanggapi lebih lanjut karena tak mau masalah berkepanjangan. "Saya bicara lebih santai biar tidak berkepanjangan," kata Indra.

Sebelum meninggalkan posko pemenangan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa itu, panitia lalu memberikan penjelasan kepada Indra dan wartawan lain bahwa hanya ada 17 kartu pengenal peliput kunjungan Prabowo. Dari jumlah itu, hanya empat kartu untuk peliput dari Yogyakarta.

Dalam pengumuman itu disampaikan bahwa kartu identitas peliputan untuk wartawan Yogyakarta belum dapat dibagikan karena harus menunggu konfirmasi dari Jakarta.

Indra menyayangkan sikap tak mengenakkan panitia kepadanya. Dia berpendapat, tak selayaknya panitia bertindak demikian. 

Perlakuan tak menyenangkan di posko tersebut juga dialami wartawan Tempo, Pito Agustin Rudiana. Seperti halnya Indra, perlakuan itu didapat saat dia hendak mengambil kartu identitas peliput kegiatan yang sama.

Pito mengaku ditanya apakah dia pro terhadap Prabowo atau tidak. "Saya ditanya sampai dua kali. Saya jawab keputusan itu ya saat di TPS," ujar dia seperti dikutip kompas.com. 

Bahkan, wartawan Metro TV yang sudah mendapatkan tanda pengenal juga diusir saat meliput di dalam lingkungan Kraton Yogyakarta. (skj)

Tidak ada komentar: