INFO TABAGSEL.com-World Economic Forum (WEF) dalam laporannya tentang “The Global Competitiveness Report 2013-2014” atau laporan daya saing global mengumumkan kenaikan posisi Indonesia dari 50 pada tahun 2012/2013 menjadi ke posisi 38 pada tahun 2013/2014.
“Ada kenaikan 12 poin pada posisi Indonesia, dan ini tertinggi kenaikannya dalam sejarah. Ada kontribusi pendidikan juga di dalamnya,” demikian diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, di Kantor Kemdikbud, Jakarta, Jumat (2/5/).
Mendikbud menjelaskan, pengukuran yang dilakukan oleh World Economic Forum ini selain menghitung indeks daya saing global, juga mengukur indeks pembangunan manusia, MDGs, dan pendidikan untuk semua. “Pengukuran tersebut digunakan sebagai salah satu alat ukur kinerja, dengan melihat hubungan antara daya saing dengan pendidikan,” paparnya.
Mendikbud menjelaskan, ada tiga hal yang memiliki pengaruh besar dalam kenaikan peringkat Indonesia. Mulai dari inovasi, pendidikan tinggi dan pelatihan, dan kesiapan teknologi.
Dari ketika indicator tersebut, kata Mendikbud, daya saing Indonesia lebih tinggi dari rata-rata daya saing negara-negara kategori ‘efficiency-driven economy’, atau negara dengan pendapatan perkapita 3.000-8.999 dollar Amerika Serikat.
Disampaikan Mendikbud, kenaikan yang disumbangkan dari pendidikan diukur dari pendidikan dasar dan kesehatan naik 0,37 persen, dari indeks 5,69 di tahun 2012/2013, naik menjadi 5,71 di tahun 2013/2014. Selain itu, diukur pula dari pendidikan tinggi dan training yang naik dari 4,17 menjadi 4,70, atau naik 3,03 persen. Ada pula inovasi yang naik dari 3,61 ke 3,82, atau naik 5,75 persen. “Pendidikan dasar naiknya tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan pendidikan tinggi dan training, serta inovasi,” jelas M. Nuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar