INFO TABAGSEL.com-Ketua Dewan
Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menegaskan Rapat Pimpinan
Nasional (Rapimnas) Partai Golkar akan membahas perolehan suara Golkar
yang tidak memenuhi target dan tidak memenuhi syarat untuk mengusung
calon presiden.
"Partai Golkar menargetkan 30 persen suara pada Pemilu Legislatif 2014, tapi realisasinya hanya sekitar 14,5 persen," kata Akbar di Jakarta, Minggu.
Akbar menjelaskan, pada Rapimnas yang akan diselenggarakan di Jakarta pekan keempat April ini forum rapat akan mempertanyakan penyebab turunnya perolehan suara Golkar.
Namun Rapimnas tidak akan mengevaluasi calon presidennya, Aburizal Bakrie, yang sudah dideklarasikan sejak 2012.
Akbar menjelaskan, penurunan suara Partai Golkar kemungkinan karena Partai Golkar tidak optimal menjalankan fungsi-fungsi sosial-politiknya sebagai partai politik seperti rekrutmen, kaderisasi, pendidikan politik, dan sebagainya.
"Karena Partai Golkar sudah mengusung calon presiden sejak 2012 sehingga tidak fokus lagi menjalankan fungsi-fungsinya sebagai partai politik," kata Akbar.
Dia menilai kunjungan Aburizal dan elite Partai Golkar ke daerah lebih banyak untuk mensosialisasikan Abrurizal sebagai calon presiden daripada sosialisasi program partai sehingga rakyat tidak mengetahui program-program Partai Golkar dan lalu tidak memilih partai ini.
Akbar berjanji untuk mengusulkan institusi partai diperkuat dan fungsi-fungsi partai lebih dijalankan.
"Partai Golkar menargetkan 30 persen suara pada Pemilu Legislatif 2014, tapi realisasinya hanya sekitar 14,5 persen," kata Akbar di Jakarta, Minggu.
Akbar menjelaskan, pada Rapimnas yang akan diselenggarakan di Jakarta pekan keempat April ini forum rapat akan mempertanyakan penyebab turunnya perolehan suara Golkar.
Namun Rapimnas tidak akan mengevaluasi calon presidennya, Aburizal Bakrie, yang sudah dideklarasikan sejak 2012.
Akbar menjelaskan, penurunan suara Partai Golkar kemungkinan karena Partai Golkar tidak optimal menjalankan fungsi-fungsi sosial-politiknya sebagai partai politik seperti rekrutmen, kaderisasi, pendidikan politik, dan sebagainya.
"Karena Partai Golkar sudah mengusung calon presiden sejak 2012 sehingga tidak fokus lagi menjalankan fungsi-fungsinya sebagai partai politik," kata Akbar.
Dia menilai kunjungan Aburizal dan elite Partai Golkar ke daerah lebih banyak untuk mensosialisasikan Abrurizal sebagai calon presiden daripada sosialisasi program partai sehingga rakyat tidak mengetahui program-program Partai Golkar dan lalu tidak memilih partai ini.
Akbar berjanji untuk mengusulkan institusi partai diperkuat dan fungsi-fungsi partai lebih dijalankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar