INFO TABAGSEL.com-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memahami keinginan jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk menambah personil sehingga rasio jumlah anggota Polri dengan masyarakat yang diayomi akan lebih baik. Namun Presiden mengingatkan, agar tidak melupakan penambahan jumlah Polisi Wanita (Polwan) mengingatkan sifat kejahatan yang makin kompleks saat ini memerlukan proteksi untuk kaum perempuan dan anak-anak.
Saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas bidang Polhukam di kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/3) siang, Presiden SBY mengatakan, pemerintah punya ambisi yang positif tentunya, untuk meningkatkan jumlah personil Kepolisian secara signifikan.
Menurut Presiden SBY, sasaran penambahan personel Polri adalah 50.000 ribu personil dengan harapan dengan tambahan personil ini maka rasio antara satu orang anggota Polri terhadap jumlah masyarakat yang harus dilindungi, diayomi, dan dilaksanakan itu menjadi lebih baik.
“Kalau tidak seimbang, terlalu sedikit jumlah personil Polri, sementara jumlah masyarakat yang harus diayomi, dilindungi, dan dilayani tadi sangat besar, tugas itu tentu tidak bisa dilaksanakan secara efektif,” ujarnya.
Presiden SBY juga menyinggung seringnya Polri disebut melakukan pembiaran, bahkan negara juga sering dituduh melakukan pembiaran karena keterbatasan Polri untuk dikerahkan dengan cepat dan kemudian melakukan penindakan dengan tepat terhadap adanya gangguan kamtibmas, apakah tindakan anarkis, kekerasan komunal, maupun konflik horizontal.
Dalam kesempatan itu, Presiden mengingatkan, bahwa peningkatan jumlah personel TNI dan Polri, menambah alutsista, meningkatkan kemampuan melalui pendidikan dan pelatihan, dan sebagainya itu anggarannya tidak sedikit. Bahkan untuk alutsista TNI Darat, Laut, dan Udara sangat besar.
Oleh karena itulah, Presiden SBY berpesan, agar direncanakan dengan baik, karena pemerintah tidak ingin terlalu banyak spending di situ sehingga mengganggu porsi yang tentunya juga sangat penting-- peningkatan kualitas hidup rakyat Indonesia, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
Kepala Negara mengingatkan, agar kalau menambah personil nanti, apakah tamtama, bintara, dan perwira Polri, jangan dilupakan penambahan personil Polwan, larena, banyak sekali proteksi yang perlu diberikan kepada kaum perempuan dan anak-anak.
“Sifat kejahatan sekarang pun ternyata juga makin kompleks dan tidak jarang ada pelibatan kaum perempuan bahkan anak-anak, tentu dengan usia tertentu, dalam wilayah kejahatan. Oleh karena itulah, saya ingatkan agar diberikan porsi yang cukup untuk penambahan personil polisi wanita,” tutur Presiden SBY.
Tampak hadir dalam Rapat Terbatas ini antara lain Wakil Presiden Boediono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Keuangan M. Chatib Basri, Mensesneg Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, dan Menlu Marty Natalegawa. (Humas Setkab/WID/ES)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar