DAFTAR BERITA

Senin, 06 Januari 2014

STAIN Padangsidimpuan Resmi Jadi IAIN Padangsidimpuan

KEGIATAN MENTERI AGAMA RI DI KOTA PADANGSIDIMPUAN,Senin (6/1)

INFO TABAGSEL.com-Menteri Agama RI Suryadharma Ali meresmikan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Padangsidimpuan menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN)Padangsidimpuan , Senin (6/1).Dalam kesempatan yang sama,Menag juga  melantik Rektor IAIN Padangsidimpuan, Bapak Dr. H. Ibrahim Siregar, MCL.


Menteri Agama RI Drs.  Suryadharma Ali beserta Rombongan Dirjen Agama Islam Prof. NURSANI dan Direktur Pendidikan Agama Islam DEDE ROSADA  tiba di Gedung Auditorium STAIN Kota Padangsidimpuan sekira pukul 11.00 WIB.


Dalam acara tersebut Menteri Agama RI mengambil sumpah dan janji Rektor IAIN Dr. H. IBRAHIM SIREGAR dan peresmian STAIN menjadi IAIN P.sidimpuan, Asrama Mah'ad Jami'ah dan Gedung Fakultas Dakwah dan Komunikasi. 




Dalam sambutannya, Menag Suryadharma Ali mengatakan perubahan pendidikan tinggi Islam khususnya Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) harus diiringi peningkatan pelayanan pendidikan.

“Alih satus atau perubahan nama STAIN menjadi IAIN bukan sekedar perubahan kelembagaan yang sifatnya formalitas dan administratif”, ucap Menag

Menag mengungkapkan, pendirian IAIN Padangsidimpuan terealisir bukan cuma kerja dan persetujuan dari Kementerian Agama, tetapi juga kementerian dan nonkementerian seperti Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Keuangan, Sekretariat Negara dan pemerintah daerah.

Namun alih status harus dimaknai sebagai transformasi berpikir di samping memperkuat landasan pijak untuk memulai langkah-langkah besar merealisasikan cita-cita dan gagasan dibalik pendirian IAIN. Kehadiran IAIN dalam sistem pendidikan tinggi Indonesia, jelas Menag, merupakan jembatan mobilitas paling potensial bagi anak-anak muslim setelah mereka menamatkan pendidikan menengah di Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren (pontren). Karena sebelum IAIN berdiri, tidak ada jenjang pendidikan tinggi Islam yang dapat menampung anak-anak muslim dalam jumlah besar.

“Setelah lima dasawarsa PTAIN berkiprah, ada kemajuan yang telah dicapai,” ujar Menag.

Menag mencatat, jumlah PTAI mengalami peningkatan yang signifikan. Pertama, Data Kemenag tahun 2012 menyebutkan ada 618 lembaga, terdiri dari 53 PTAIN, 565 PTAI berstatus swasta. Dari jumlah tersebut, 15 lembaga berbentuk IAIN, 6 UIN dan 32 berbentuk STAIN .

Kedua, secara akademik terdapat PTAIN mengalami peningkatan mutu dalam beberapa aspek, misalnya dalam pembelajaran perpaduan model pontren dan akademik dalam ma’ahad al-jami’iah, jumlah karya ilmiah yang diterbitkan, kualitas riset, jumlah dosen bergelar doktor dan kepangkatan guru besar, rekrutmen mahasiswa secara nasional melalui SPMB PTAIN dan penjaminan mutu akademik yang semakin baik.

Ketiga, kepercayaan masyarakat terhadap PTAIN semakin besar. Hal ini ditandai dengan masih kuatnya dukungan masyarakat muslim yang menjadikan PTAIN sebagai pilihan bagi anak-anak mereka yang akan melanjutkan pendidikan tingginya.

“Apalagi setelah beberapa STAIN, PTAIN berubah menjadi UIN, animo masyarakat menitipkan anak-anak mereka ke UIN semakin besar,” kata Menag.

Dalam kesempatan tersebut, Menag juga meminta Dirjen Pendis untuk membuat kajian yang lebih seksama mengenai rencana pengembangan PTAIN yang di bawah Kementerian Agama.

“Kita harus memproyeksikan 10 s.d 20 tahun mendatang. Kemenag harus memiliki kemampuan pelayanan pendidikan kepada masyarakat yang tentu waktu demi waktu terus meningkat,” tandas Menag.

Dengan penduduk yang bertambah, Menag juga yakin kualitas PTAIN juga meningkat. Dengan kualitas yang meningkat, maka minat orangtua atau calon mahasiswa untuk menempuh studi di PTAIN juga meningkat. Ditandai dengan tiga tahun ke belakang, mahasiswa yang mendaftar di PTAIN melalui SPMB dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. “Ini pertanda PTAIN semakin diminati masyarakat,” terang Menag.

Oleh karenanya, untuk mengantisipasi semakin tingginya minat masyarakat itu, menurut Menag harus dibarengi dengan tingginya kamampuan PTAIN melayani mereka bukan saja pada bidang studi agama tetapi bidang studi lainnya. “Kepercayaan ini tentu meningkatkan pemerataan akses yang menjadi salah satu pilar pembangunan pendidikan tinggi secara nasional,” tandas Menag.

Keempat, tersedianya beragam pilihan bidang studi di PTAIN. Dibukanya program studi-studi umum yang terintegrasi dengan program studi ke-Islaman terutama di UIN semakin mempersempit dikotomi keilmuan yang selama ini dirasakan oleh masyarakat. “Pola integrasi ini pula yang menjadi ciri khas atau distingsi sekaligus competitive advantage PTAIN dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya,” terang Menag.

Dalam kesempatan tersebut, Kemenag juga menerima hibah lahan seluas 4 hektar yang diberikan oleh Pemda Tapanuli Selatan. Sertifikat tanah hibah diserahkan langsung oleh Bupati Tapanuli Selatan, Sahrul Pasaribu kepada Menag Suryadharma Ali.Menag berharap dengan penyerahan hibah lahan seluas 4 hektar ini, ke depan semoga IAIN Kota Padangsidimpuan menjadi UIN. Setelah beralih status dari STAIN menjadi IAIN Kota Padang Sidimpuan memiliki empat fakultas, yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan serta Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Acara tersebut dihadiri oleh WALIKOTA P.SIDIMPUAN, WALIKOTA SIBOLGA, WAKIL BUPATI KAB.MADINA, BUPATI KAB.TAPSEL, DANYON 123/RW, DANDIM 0212/TS, KAPOLRES P.SIDIMPUAN ,KAPOLRES TAPSEL ,KETUA PPP Prov. SUMUT,MAHASISWA IAIN dan para undangan lainnya. 

Setelah acara Peresmian dan Pelantikan Rektor IAIN selesai Menteri Agama RI beserta rombonganmelanjutkan acara di Mesjid Raya Al-Abror Kota Padangsidimpuan dalam rangka silaturrahmi dengan jamaah pengajian akbar se-Kota Padangsidimpuan yang berjumlah 5000 orang.

Tidak ada komentar: