INFO TABAGSEL.com-Menko Polhukam Djoko Suyanto menyesalkan sikap mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum yang menyebut-nyebut nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika akan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (10/1) malam.
“Dari dulu Anas selalu menyebut nama Pak SBY,” kata Djoko di Jakarta, Jumat (10/1), menanggapi pernyataan Anas Urbaningrum yang sempat menyampaikan terima kasih kepada Presiden SBY atas penahanannya, dan mengatakan penahananya sebagai hadiah Tahun Baru 2014.
Menko Polhukam Djoko Suyanto menangkap adanya sinyal kurang baik dari pernyataan Anas itu yang ditujukan kepada keluarga Presiden SBY.
“Kan, dari dulu Anas selalu begitu. Saya selalu bilang kepada Pak SBY agar bersabar, nanti akan kualat dia. Dan, terbukti sekarang,” kata Djoko.
Menko Polhukam mengajak semua pihak, agar tidak mempolitisir kasus yang dihadapi Anas Urbaningrum. Ia meyakini KPK tidak main-main dalam melakukan proses hukum kepada seseorang.
“KPK dalam menentukan seseorang untuk ditahan, pasti sudah melalui proses penyelidikan yang sangat serius dan tidak main-main,” tegas Djoko.
Menko Polhukam membandingkan dengan para tersangka lain, baik dari partai yang sama dengan Anas maupun dari partai lain, yang tidak pernah membawa-bawa politik dalam proses hukum.
“Dari dulu Anas selalu menyebut nama Pak SBY,” kata Djoko di Jakarta, Jumat (10/1), menanggapi pernyataan Anas Urbaningrum yang sempat menyampaikan terima kasih kepada Presiden SBY atas penahanannya, dan mengatakan penahananya sebagai hadiah Tahun Baru 2014.
Menko Polhukam Djoko Suyanto menangkap adanya sinyal kurang baik dari pernyataan Anas itu yang ditujukan kepada keluarga Presiden SBY.
“Kan, dari dulu Anas selalu begitu. Saya selalu bilang kepada Pak SBY agar bersabar, nanti akan kualat dia. Dan, terbukti sekarang,” kata Djoko.
Menko Polhukam mengajak semua pihak, agar tidak mempolitisir kasus yang dihadapi Anas Urbaningrum. Ia meyakini KPK tidak main-main dalam melakukan proses hukum kepada seseorang.
“KPK dalam menentukan seseorang untuk ditahan, pasti sudah melalui proses penyelidikan yang sangat serius dan tidak main-main,” tegas Djoko.
Menko Polhukam membandingkan dengan para tersangka lain, baik dari partai yang sama dengan Anas maupun dari partai lain, yang tidak pernah membawa-bawa politik dalam proses hukum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar