INFO TABAGSEL.com-DPRD Padangsidimpuan mengaku kecewa atas sikap PDAM Tirtanadi yang tidak dapat mengatasi permasalahan kemacetan air ke rumah pelanggan yang kerap terjadi pagi hari. Sebab air merupakan kebutuhan mendasar dalam kehidupan.
“Jika permasalahan kemacetan air baru terselesaikan pada 2014 mendatang, PDAM belum maksimal dalam melayani pelanggan. PDAM juga tidak memperhatikan kesejahteraan pelanggan. Seharusnya, sebelum krisis air atau penambahan debit air dibutuhkan, PDAM telah menyususn rangkaian solusi apa saja yang harus diberikan jika air mengalami kemacetan. Tujuannya untuk melayani sesuai dengan kebutuhan sehari-hari pelanggannya,” ungkap Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Psp Khoiruddin Nasution, Rabu (11/12).
Dia menambahkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melayani pelanggan, termasuk kepuasan dalam menerima apa yang ditawarkan. Namun upaya PDAM dalam menyelesaikan permasalahan pelayanan pelanggan dinilai masih buruk, sebab ada berbagai cara yang tepat untuk menuntaskan permasalahan kemacetan air pelanggan tersebut.
Salah satu solusi sebelum penambahan debit air selesai, ialah dengan cara tidak menerima penambahan pelanggan. “Jika pelanggan PDAM masih terus bertambah, secara tidak langsung penyaluran air kepada pelanggan juga akan berkurang. Sehingga menyebabkan kemacetan akan terus berlangsung. Kita bukan melarang agar tidak ada penambahan pelanggan.
Namun itu upaya saat ini yang harus dilakukan dalam mengantisipasi kemacetan air. Kalau menunggu sampai tahun 2014 mendatang, berarti PDAM tidak dapat melayani pelangggan dengan baik. Maka dari itu diharapkan kepada PDAM agar mencari solusi yang tepat guna untuk menghindari kekecewaan pelanggan,” tambah Khoiruddin yang juga Ketua Komisi III DPRD.
Hal senada disampaikan Ketua DPRD H Aswar Syamsi SE. Menurutnya, untuk mengupayakan pelayanan yang baik terhadap pelanggan, pihak PDAM harus mencari solusi yang tepat agar kemacaetan air dapat teratasi.
“Kita tentunya mendesak PDAM agar dapat mencari solusi yang tepat dalam menanggapi permasalahan kemacetan air tersebut. Disamping itu, diharapkan kepada pihak yang mengerjakan penambahan pipa agar menyelesaikannya sebelum tahun 2014 mendatang,” terangnya.
Sebelumnya Kabag Jaringan PDAM Rizal Pangaloan Siregar mengaku pihaknya kekurangan debit air untuk mencukupi kebutuhan pelanggan. Hal itu pula yang menyebabkan air yang disalurkan untuk rumah tangga di dataran tinggi mengalami kemacetan.
“Mulai beberapa bulan lalu hingga sekarang, debit air masih mengalami permasalahan, PDAM masih kekurangan debit air untuk membutuhi kebutuhan pelanggan. Maka PDAM membutuhkan bantuan pemerintah untuk menambah debit air, agar air ke rumah pelanggan tidak mengalami kemacetan lagi. Sekarang bantuan yang terealisasi dari pemerintah masih pemasangan pipa dan kemungkinan masalah penambahan debit air akan selesai pada tahun 2014 mendatang,” ungkap Kabag Jaringan PDAM Rizal Pangaloan Siregar, Selasa (10/12).
Dia menambahkan, pada tahun 2009 PDAM Tirtanadi mengusulkan permohonan bantuan untuk menambah debit air kepada pemerintah pusat, mengingat kebutuhan pelanggan yang setiap tahun semakin bertambah. Namun bantuan tersebut terealisasi pada tahun ini dan masih tahap pemasangan pipa.
“Penambahan debit air ini ada dua tahap. Untuk tahap pertama adalah pemasangan pipa dan tahap kedua pemasangan saluran air. Sedangkan yang menangani pekerjaan pemasangan pipa tersebut, baik pengawasan atau yang berkaitan dengan pengerjaan pemasangan pipa, langsung dari Provinsi Sumatera Utara. Kita hanya menerima bantuan penambahan debit air.
Kemudian untuk penambahan debit air, akan dilaksankan pada tahun 2014 mendatang, maka kekurangan debit air ke rumah pelanggan ini baru tertuntaskan tahun 2014,” tambahnya.
Selanjutnya, pelanggan PDAM Tirtanadi di Psp atau daerah yang dialiri hanya untuk Kecamatan Psp Utara dan Psp Selatan. Sedangkan jumlah secara keseluruhan 10.550 Nomor Pelanggan Air (NPA) dengan total debit air saat ini hanya 140 liter per detik. Itulah yang membuat pelanggan sering mengalami kemacetan air pada waktu sibuk atau pagi hari sampai siang hari.
“Solusi yang akan kita berikan dalam menanggapi permasalahan kemacetan air ini ialah mengurangi penambahan pelanggan. Maksudnya, tidak semua orang yang mendaftar untuk menjadi pelanggan PDAM kita terima dan dipertimbangkan sesuai dengan keadaan air di daerah tempat tinggalnya. Jika tempat tinggalnya di daerah yang sering mengalami kemacetan, maka tidak akan diterima. Itu dikarenakan sistem penyaluran kita terhadap pelanggan berbentuk gravitasi,” bebernya.
“Untuk pembayaran air akan disesuaikan dengan pemakaian pelanggan, karena pembayaran pelanggan dilakukan di bulan depannya. Misalnya, pelanggan yang memakai air pada bulan ini akan dibayar di bulan depan. Dengan kondisi ini, kami berharap agar pelanggan dapat memakluminya sampai penamb (Metrosiantar.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar