Aksi protes hasil CPNS di Morotai berujung anarkis. |
INFO TABAGSEL.com-Aksi protes terhadap pengumuman hasil seleksi CPNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara kembali berlanjut, Senin (30/12/2013). Aksi kali ini bahkan berakhir ricuh lantaran para pendemo dengan petugas keamanan terlibat bentrok.
Awalnya, masa pendemo yang menamakan dirinya Gebrak-moro mendatangi Kantor Bupati Pulau Morotai dengan sejumlah truk lengkap sound system hanya untuk berorasi. Saat di kantor bupati, massa pendemo tetap menyampaikan sikap menolak hasil CPNS yang diumumkan Pemkab Pulau Morotai melalui RRI Cabang Ternate, beberapa hari lalu. Pendemo bahkan menilai, ada indikasi kecurangan dalam penetapan peserta yang dinyatakan lulus seleksi.
“Oleh karena itu, kami meminta kepada Bupati, Wakil Bupati dan Sekda agar bertanggung jawab atas masalah ini," koar Ruslan Ahmad, salah satu orator.
Pendemo juga meminta agar hasil seleksi CNPS di lingkup Pemkab Pulau Morotai agar ditinjau kembali. Saat berorasi, sejumlah pendemo mulai bersitegang dengan petugas keamanan yang terdiri dari anggota kepolisian dan Satpol PP. Ini karena pendemo berkeinginan membakar ban bekas di depan kantor. Beruntung, kericuhan kecil itu secepatnya dapat diselesaikan. Pendemo kemudian melakukan aksi orasi keliling kota.
Sejumlah baliho milik pemda yang mencantumkan gambar Bupati dan Wakil Bupati Pulau Morotai dirusak massa. Pendemo juga melakukan pembakaran ban bekas di sejumlah titik saat berorasi keliling kota.
Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Pulau Morotai di bilangan taman kota saat dilintasi pendemo, tak luput dari tindakan anarkistis. Papan nama kantor dirusak pendemo. Tak hanya itu, pendemo yang sempat menghampiri areal pelabuhan Imam Lastori Daruba juga turut merusaki panggung hiburan yang bakal digunakan Pemkab setempat dalam rangka merayakan malam tahun baru nanti.
Setelah puas melakukan perusakan di sejumlah tempat, pendemo kembali mendatangi kantor bupati. Pedemo pun melanjutkan orasi yang intinya menolak pengumuman hasil seleksi CPNS. Mereka kecewa karena banyak putra daerah yang tidak lulus seleksi CPNS.
“Bupati semestinya bertanggung jawab terhadap pengangguran di daerah, tapi buktinya hasil yang diterima seperti ini,” kesal orator lainnya.
Kurang lebih 3 jam berorasi, Bupati Pulau Morotai, Rusli Sibua akhirnya mendatangi pendemo. Rusli pun menjelaskan bahwa kewenangan penetapan kelulusan seleksi CPNS tahun 2013.
“Saya sudah perintahkan ke panitia seleksi agar melobi ke pusat untuk meminta mengakomodir putra daerah, tapi menurut panitia mereka tidak punya hak untuk mengintervensi hal tersebut,” jelas Rusli.
Dirinya sekalipun, lanjut Rusli, tidak punya kewenangan untuk menentukan kelulusan CPNS. Pendemo tampaknya tidak puas dengan jawaban Bupati Rusli Sibua. Setelah orang nomor satu di jajaran Pemkab Pulau Morotai itu kembali masuk ke kantornya, pendemo mulai bersikap anarkistis. Pagar kantor menjadi sasaran pendemo yang ingin merusakinya. Petugas keamanan mencoba melerai, namun lemparan batu dari arah pendemo memicu suasana menjadi panas. Bentrokan pun terjadi dan suasana makin kacau.
Pendemo makin anarkistis dengan menghujani batu ke arah kantor bupati. Alhasil, sejumlah kaca jendela kantor bupati pecah berantakan. Sebanyak 6 unit mobil dinas, termasuk salah satunya, mobil bus, dirusak massa.
Aksi pelemparan tak pernah redam. Seorang anggota Satpol PP menjadi korban pelemparan. Seorang warga yang tengah menyaksikan aksi demo pun tak luput menjadi korban hujan batu. Petugas keamanan makin geram, balik menyerang pendemo. Alhasil, pendemo dipukul mundur petugas. Namun salah seorang pendemo ditemukan babak belur. Pendemo akhirnya membubarkan diri setelah dipukul mundur petugas.
Situasi Kabupaten Pulau Morotai kembali kondusif hingga Senin malam waktu setempat. Sementara di kantor bupati, petugas kepolisian telah memasang police line guna menyelidiki kasus perusakan yang dilakukan massa pendemo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar