INFO TABAGSEL.com-Mengenakan kain bercorak Kalimantan, Ibu Negara Hj. Ani Bambang
Yudhoyono resmi membuka Bazar Amal ke-46 Women''s International Club
(WIC) di Jakarta Convention Center, Rabu (27/11) pukul 10.00 WIB. Bazaar
diselenggarakan untuk menggalang dana peningkatan pendidikan dan
kesejahteraan masyarakat Jakarta yang kurang mampu.
Penyelenggaraan bazar ini menunjukan konsistensi dan eksistensi WIC. Selain berkiprah di dunia pendidikan, WIC juga terus memberi santunan dan tenaga sosial bagi panti sosial, program beasiswa, serta bantuan pada korban bencana alam. "Saya setuju bahawa memberi bantuan dan perhatian tidak memandang suku, ras, agama, dan bangsa. WIC telah membuktikan dan menjadi jembatan antarbangsa untuk menyatukan usaha dan niat yang sama," kata Ibu Negara dalam sambutannya.
WIC selalu mengangkat tema-tema keindahan dan keunikan Nusantara. Tahun ini, keindahan Kalimantan Tengah sebagai tema acara. Kalteng merupakan kawasan yang penuh kekayaan alam dan sebagaian besar wilayannya berupa hutan tropis hijau.
"Saya berharap WIC tetap menggali keunikan dan pesona setiap provinsi Indonesia untuk menjadi tema-tema selanjutnya. Dengan menampilkan provinsi Indonesia di setiap bazaar, maka secara tidak langsung WIC menjadi duta budaya dan pariwisata Indonesia," ujar Ibu Ani.
Ibu Ani hadir dengan mengenakan kain bemotif pohon kehidupan atau pohon batang garing. Bagi orang Dayak, pohon ini simbol tingkatan alam yang terbagi menjadi tiga: atas, bumi, dan bawah. "Orang Dayak memahami manusia sebagai ciptaan tuhan yang sempurna dan ditugaskan menjaga bumi dan isinya agar tidak rusak," Ibu Ani menjelaskan.
Saat berpamitan untuk datang ke acara ini, Ibu Ani sempat dibisiki Presiden SBY. Mau tahu apa yang dibisikkan? "Pak SBY berbisik, jangan lupa belikan saya keju dan snack," Ibu Ani bercerita. “Tahun lalu hanya Bapak SBY yang titip, kali ini cucu saya, Aira, juga minta dioleh-olehi cokelat. Saya sudah mencatat titipan orang-orang yang saya cintai itu. Dikantong saya sudah ada uang untuk membeli keju dan cokelat," Ibu Ani menambahkan.
Presiden SBY juga berpesan agar interaksi dan kerja sama antarbangsa terus ditingkatkan, selain peran resmi yang telah dimainkan oleh negara selama ini. "Menurut beliau, ke depan akan makin banyak jalinan informal antarbangsa, baik dibidang kebudayaan, pariwisatan, pendidikan dan lain-lain," ujar Ibu Ani menyampaikan pesan SBY.
Dalam kesempatan, Ibu Negara juga menyampaikan duka mendalam kepada warga Filipina yang menjadi korban topan Haiyan. Ibu Ani berdoa dan memberikan dukungan kepada masyarakat dan Pemerintah Filipina agar dapat segera menuntaskan masalah yang timbul pasca musibah. Pemerintah Indonesia telah mengirim bantuan secara langsung berupa uang, makanan, obat-obatan, dukungan tenaga, dan transportasi.
Bazar ini menampilkan 40 gerai dari kedutaan besar dan 232 gerai bisnis local. "Bazar ini menjadi salah satu ajang orang Jakarta untuk melihat kebudayaan dan melakukan pembelanjaan internasional," kata Ketua Umum WIC Jakarta Rose Lintong dalam laporannya.
WIC merupakan organisasi sosial nirlaba yang diresmikan tahun 1950. Sekitar 40 persen anggotanya adalah warga asing dan 60 persen lainnya WNI. Mereka secara sukarela menggalang dana untuk mewujudkan program kesejahteraan sosial.
Turut hadir dalam acara ini Ibu Herawati Boediono dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari.
Penyelenggaraan bazar ini menunjukan konsistensi dan eksistensi WIC. Selain berkiprah di dunia pendidikan, WIC juga terus memberi santunan dan tenaga sosial bagi panti sosial, program beasiswa, serta bantuan pada korban bencana alam. "Saya setuju bahawa memberi bantuan dan perhatian tidak memandang suku, ras, agama, dan bangsa. WIC telah membuktikan dan menjadi jembatan antarbangsa untuk menyatukan usaha dan niat yang sama," kata Ibu Negara dalam sambutannya.
WIC selalu mengangkat tema-tema keindahan dan keunikan Nusantara. Tahun ini, keindahan Kalimantan Tengah sebagai tema acara. Kalteng merupakan kawasan yang penuh kekayaan alam dan sebagaian besar wilayannya berupa hutan tropis hijau.
"Saya berharap WIC tetap menggali keunikan dan pesona setiap provinsi Indonesia untuk menjadi tema-tema selanjutnya. Dengan menampilkan provinsi Indonesia di setiap bazaar, maka secara tidak langsung WIC menjadi duta budaya dan pariwisata Indonesia," ujar Ibu Ani.
Ibu Ani hadir dengan mengenakan kain bemotif pohon kehidupan atau pohon batang garing. Bagi orang Dayak, pohon ini simbol tingkatan alam yang terbagi menjadi tiga: atas, bumi, dan bawah. "Orang Dayak memahami manusia sebagai ciptaan tuhan yang sempurna dan ditugaskan menjaga bumi dan isinya agar tidak rusak," Ibu Ani menjelaskan.
Saat berpamitan untuk datang ke acara ini, Ibu Ani sempat dibisiki Presiden SBY. Mau tahu apa yang dibisikkan? "Pak SBY berbisik, jangan lupa belikan saya keju dan snack," Ibu Ani bercerita. “Tahun lalu hanya Bapak SBY yang titip, kali ini cucu saya, Aira, juga minta dioleh-olehi cokelat. Saya sudah mencatat titipan orang-orang yang saya cintai itu. Dikantong saya sudah ada uang untuk membeli keju dan cokelat," Ibu Ani menambahkan.
Presiden SBY juga berpesan agar interaksi dan kerja sama antarbangsa terus ditingkatkan, selain peran resmi yang telah dimainkan oleh negara selama ini. "Menurut beliau, ke depan akan makin banyak jalinan informal antarbangsa, baik dibidang kebudayaan, pariwisatan, pendidikan dan lain-lain," ujar Ibu Ani menyampaikan pesan SBY.
Dalam kesempatan, Ibu Negara juga menyampaikan duka mendalam kepada warga Filipina yang menjadi korban topan Haiyan. Ibu Ani berdoa dan memberikan dukungan kepada masyarakat dan Pemerintah Filipina agar dapat segera menuntaskan masalah yang timbul pasca musibah. Pemerintah Indonesia telah mengirim bantuan secara langsung berupa uang, makanan, obat-obatan, dukungan tenaga, dan transportasi.
Bazar ini menampilkan 40 gerai dari kedutaan besar dan 232 gerai bisnis local. "Bazar ini menjadi salah satu ajang orang Jakarta untuk melihat kebudayaan dan melakukan pembelanjaan internasional," kata Ketua Umum WIC Jakarta Rose Lintong dalam laporannya.
WIC merupakan organisasi sosial nirlaba yang diresmikan tahun 1950. Sekitar 40 persen anggotanya adalah warga asing dan 60 persen lainnya WNI. Mereka secara sukarela menggalang dana untuk mewujudkan program kesejahteraan sosial.
Turut hadir dalam acara ini Ibu Herawati Boediono dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar