Nursaidah Nasution(Foto:Metrosiantar.com) |
Keluarga korban dibantu warga sekitar Jalan KH Dewantara Lingkungan VI Kecamatan Barumun, mencoba mencari emas itu di puing sisa kebakaran namun tetap saja tidak menemukan emas tersebut.
“Sere 6 mayam sekitar 9 gram, baru epeng 125 juta mosok sude. Tai epeng on naget kirimon do tu Medan tu borun ta na sikolah disi, porlu na 150 juta, ima pette dikirim inda pe dapot tamba na. (Emas 6 mayam atau sekitar 9 gram, kemudian uang Rp125 juta, terbakar semua. Uang ini mau dikirim ke Medan untuk anak perempuan kita yang sekolah di sana, perlunya Rp150 juta, masih mau dikirim, belum dapat tambahnya),” ungkap Nursaidah, ibu 8 anak ini kepada METRO, Sabtu (7/9).
Dan kini pihak keluarga korban telah mendapatkan bantuan berupa sembako yang berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Palas. Meski demikian warga setempat juga bergotong royong memberikan bantuan yang dikutip dari masyarakat sekitar.
Sebelumnya saat kejadian, sebut Nursaidah, salah satu anak perempuannya pergi menjemputnya ke sawah yang berjarak beberapa kilometer dari kampung itu. Pagi hari sebelum kejadian, Haji Atas adalah yang mengantar Nursaidah ke sawah. Dengan jemputan anak perempuannya itu lalu Nursaidah bergegas beranjak pulang tanpa sempat mengganti baju yang dipakainya bekerja di sawah terlebih dahulu.
“Kenapa..kenapa ayahmu..sakit?,” ulangnya bercerita saat anak perempuannya tiba di sawah.
Namun saat itu, anak perempuannya ini tidak menceritakan bahwa rumah mereka kebakaran. Sampai di kampung Nursaidah tanpa sadar langsung menuju rumah yang telah dilalap api tersebut. Namun, beberapa warga dan tetangga menghalanginya masuk ke rumah yang sudah dipenuhi api itu.
“Sudah gelap kulihat semua pas sampai ke rumah, tidak sadar lagi saya, kucari suamiku. Kusangka suamiku kena tabrak dan sakit. Setelah ditangkap masyarakat dan dibawa ke rumah tetangga, di situlah aku sadar rumah kami rupanya terbakar,” ungkapnya sedih.
Harapannya agar segera mungkin rumah dapat diperbaiki guna dapat beraktifitas seperti biasa, terlebih tempat usaha agar bisa kembali berusaha, mengingat anak-anak masih sekolah. Dia juga berharap Pemkab Palas memberikan bantuan kepada mereka. Saat ini, dia bersama anak-anaknya yang lain yang belum menikah, menginap di salah satu rumah anaknya yang sudah menikah yang ada di kampung itu.
Selain barang-barang mereka, barang-barang 4 anak sekolah yang ngekos di rumahnya juga ikut terbakar. Dan untuk tempat 4 anak kos tersebut menginap saat ini, di rumah salah satu guru mereka yang ada di kampung itu. (Metrosiantar.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar