DAFTAR BERITA

Jumat, 20 September 2013

Abu Vulkanik Masih Selimuti Sebagian Wilayah Karo



INFO TABAGSEL.com-Abu vulkanik dari Gunung Sinabung masih menyelimuti sebagian wilayah Kabupaten Karo, Sumatera Utara, hingga Jumat, sehingga mengganggu aktivitas warga di luar rumah.

“Kalau turun hujan, kemungkinan besar kepekatan abu (vulkanik) bisa berkurang,” kata pendeta Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Klasis Kabanjahe, Christoper Sinulingga.

Namun menurut dia selama enam hari pascaletusan Gunung Sinabung, di Kabanjahe, Ibu kota Kabupaten Karo belum pernah turun hujan.

Kondisi tersebut menyebabkan banyak warga mengurangi aktivitas keluar rumah maupun mengungsi sementara keluar kota.

Untuk mengantisipasi gangguan kesehatan akibat hujan abu vulkanik, warga yang hendak beraktivitas di luar rumah terpaksa harus menggunakan masker.

Christoper yang juga ketua klasis GBKP Kabanjahe, menjelaskan bahwa di komplek gereja yang dipimpinnya saat ini menampung sekitar 2.000 orang pengungsi.

“Para pengungsi berasal dari sekitar delapan desa di Kecamatan Namanteran dan Kecamatan Simpang Empat,” ujarnya.

Di salah satu titik lokasi pengungsian itu disiagakan sejumlah petugas medik dan dapur umum.

“Kondisi kesehatan para pengungsi umumnya masih relatif baik, karena begitu ada keluhan langsung dilayani oleh petugas kesehatan,” ujarnya.

Mereka yang berada di lokasi pengungsian tersebut umumnya terdiri dari para petani sayur mayur yang ladangnya berada di sekitar dataran tinggi Gunung Sinabung.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan bahwa Gunung Sinabung belum ada lagi menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dan terlihat hanya mengeluarkan asap tipis keabuan pada Kamis (19/9).

Namun ia membenarkan jumlah pengungsi tetap bertambah.

“Pengungsi mencapai 15.691 jiwa yang tersebar di 25 titik,” kata Sutopo.

Dikatakannya, aparat TNI dan pihak Pemkab Karo telah memindahkan pengungsi ke 16 titik untuk memudahkan distribusi makanan dan pengelolaan pengungsi. “Akan tetapi masih banyak pengungsi kembali ke tempat lama, sehingga menyebabkan bertambahnya kembali titik pengungsian,” ujarnya.

Tidak ada komentar: