INFO TABAGSEL.com-Rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan II-2013 yang disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan II sebesar 5,81 persen atau masih dibawah 6 persen mendapat perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Saat memberikan pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (2/8), Presiden SBY menegaskan kepada para menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II harus melakukan langkah-langkah yang tepat agar keseluruhan pertumbuhan tahun ini tidak terlau meleset dari apa yag direncanakan. Sekaligus juga sebetulnya untuk menentukan asumsi pertumbuhan ekonomi tahun depan.
“Jadi, lebih bagus kita menyadari bahwa seluruh dunia memang ekonomi sedang susah, semua sedang drop, menurun, bahkan ada yang minus. Jangan kita pura-pura tidak tahu bahwa keadaan dunia juga berpengaruh, berdampak langsung pada ekonomi kita,” papar Presiden SBY.
Presiden yang didampingi Wakil Presiden (Wapres) Boediono melanjutkan, kalau pemerintah tahu, pemerintah menceritakan keadaan sebenarnya, maka dalam merumuskan asumsi dan semua perencanaan pembangunan juga akan tepat.
“Pemerintah harus memiliki satu bahasa, persepsi, dan satu kesatuan untuk merencanakan pembangunan, baik RKP maupun APBN,” kata Presiden SBY.
Sidang Kabinet Paripurna ini antara lain dihadiri oleh para Menteri Koordinator, Para Menteri, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Ketua OJK Muliman Hadad, Jaksa Agung Basrif Arief, Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jendral Timur Pradopo, Kepala BIN Letjen TNI Marciano Norman, Kepala BKPM, Kepala BMKG, Ketua Komite Ekonomi Nasional, Kepala Badan Pusat Statistik, Staf Khusus Presiden, dan para Pejabat Eselon I terkait. (Humas Setkab/WID/ES)
Saat memberikan pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (2/8), Presiden SBY menegaskan kepada para menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II harus melakukan langkah-langkah yang tepat agar keseluruhan pertumbuhan tahun ini tidak terlau meleset dari apa yag direncanakan. Sekaligus juga sebetulnya untuk menentukan asumsi pertumbuhan ekonomi tahun depan.
“Jadi, lebih bagus kita menyadari bahwa seluruh dunia memang ekonomi sedang susah, semua sedang drop, menurun, bahkan ada yang minus. Jangan kita pura-pura tidak tahu bahwa keadaan dunia juga berpengaruh, berdampak langsung pada ekonomi kita,” papar Presiden SBY.
Presiden yang didampingi Wakil Presiden (Wapres) Boediono melanjutkan, kalau pemerintah tahu, pemerintah menceritakan keadaan sebenarnya, maka dalam merumuskan asumsi dan semua perencanaan pembangunan juga akan tepat.
“Pemerintah harus memiliki satu bahasa, persepsi, dan satu kesatuan untuk merencanakan pembangunan, baik RKP maupun APBN,” kata Presiden SBY.
Sidang Kabinet Paripurna ini antara lain dihadiri oleh para Menteri Koordinator, Para Menteri, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Ketua OJK Muliman Hadad, Jaksa Agung Basrif Arief, Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jendral Timur Pradopo, Kepala BIN Letjen TNI Marciano Norman, Kepala BKPM, Kepala BMKG, Ketua Komite Ekonomi Nasional, Kepala Badan Pusat Statistik, Staf Khusus Presiden, dan para Pejabat Eselon I terkait. (Humas Setkab/WID/ES)







Tidak ada komentar:
Posting Komentar