INFO TABAGSEL.com-Kapolda Sumut, Irjen Pol Syarief Gunawan memastikan tak tertutup
kemungkinan kepolisian melakukan tindakan tegas berupa tembak di tempat
kepada para pelaku kejahatan saat perayaan Idul Fitri 1434 Hijriah.
“Tindakan itu bisa saja dilakukan jika pihak kepolisian sudah melakukan upaya preemtif dan preventif. Perlu diingat, penembakan hanya bersifat melumpuhkan pelaku tindak kejahatan. Alhamdulillah, sampai sekarang keamanan, ketertiban di masyarakat (Kamtibmas) masih terjaga,” tegas Kapolda usai apel Gelar Pasukan Operasi (Ops) Ketupat 2013 di Lapangan Merdeka, Medan, Kamis (1/8) pagi.
Dalam kegiatan yang dihadiri unsur Muspida tersebut, Kapolda juga menyebutkan Kota Medan merupakan salah satu lokasi yang menjadi prioritas pengamanan, disusul lokasi lain.
Karena itu, ujarnya, kepada seluruh Kepala Satuan Kerja (Kasatker) atau Kepala Kepolisian Resort (Kapolres), telah diminta antisipasi.
Kemudian, terkait ketertiban berlalu lintas, pengamanan jalur mudik, lokasi keramaian, tempat rekreasi dan termasuk skala prioritas pengamanan. Sebab, seperti diketahui, saat Lebaran dan sesudahnya lokasi-lokasi tersebut pasti sangat ramai dikunjungi masyarakat.
Saat bersamaan, Kapolda juga meminta para Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek), Kapolres Badan Pembinaan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) melakukan patroli pada jam-jam rawan tindak kejahatan. “Masyarakat yang hendak mudik (pulang kampung) juga diimbau berkoordinasi dengan unsur pemerintahan setempat misalnya RT/RW atau petugas keamanan, dengan harapan rumah yang ditinggal tidak mengundang perhatian pencuri.
“Saya tegaskan, seluruh personil kepolisian tak diberikan cuti saat pelaksanaan Ops ini,” sebutnya.
Diterangkan, pihaknya mengerahkan 5.627 personil gabungan terdiri dari 3.539 Polri, 430 TNI, 550 Dinas Perhubungan (Dishub), 58 Dinas Kesehatan (Dinkes), 440 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), 260 Pemadam Kebakaran, 130 Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan 220 Pramuka, sebagai upaya menyukseskan Ops Ketupat 2013.
Tingkatkan Mobilitas
Sementara Kapolri Jenderal Timur Pradopo dalam amanatnya dibacakan Kapolda, disebutkan meningkatnya aktivitas di pusat perbelanjaan, tempat ibadah dan rekreasi serta tradisi mudik saat Idul Fitri, diprediksi akan meningkatkan mobilitas manusia, kendaraan dan barang.
Hal itu dianggap menjadi penyebab munculnya berbagai potensi kerawanan, baik dari segi kriminalitas maupun keamanan, keselamatan dan ketertiban serta kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar Lantas). “Untuk itu, Polri didukung TNI dan instansi terkait bersama masyarakat, menggelar Ops Ketupat, dengan mengedepankan kegiatan preemtif, preventif dan penegakan hukum,” terangnya.
Dijabarkan, lewat operasi ini diharap terwujud kondisi Kamseltibcar Lantas yang aman dan nyaman, ditandai berkurangnya angka kecelakaan lalu lintas, korban meninggal, titik kemacetan pada saat arus mudik dan balik. Selain itu juga menghindari kejahatan menonjol dan meresahkan masyarakat.
Dalam Ops ini, kejahatan yang memerlukan perhatian serius adalah antisipasi terhadap terorisme, pencurian rumah kosong, perampokan nasabah bank dan pegadaian, serta sweeping oleh kelompok tertentu. Sedangkan untuk lalu lintas yakni kecelakaan yang
didominasi pengendara roda dua, perbaikan jalan dan jembatan, tingginya aktifitas masyarakat di pasar, keluar masuk kendaraan pada rest area dan lainnya.
Dengan Ops ini, sambungnya, diharap dapat terwujud situasi kondusif dalam pelaksanaan ibadah, mudik dan pariwisata serta jaminan keamanan wilayah pemukiman yang ditinggal. Selain itu diharap terjamin keamanan, ketersediaan serta kelancaran distribusi bahan pokok dan bbm hingga tidak menimbulkan kekhawatiran.
“Selain keselamatan penumpang selama perjalanan dan setibanya di tujuan, terwujudnya kelancaran embarkasi dan debarkasi di sejumlah terminal darat, laut maupun udara menjadi atensi operasi ini,” tambahnya.
Saat itu, juga diminta setiap personil melakukan deteksi dan peringatan dini secara cepat, tepat dan akurat terhadap berbagai potensi kerawaan yang dapat menjadi gangguan Kamtibmas. Juga melakukan pencegahan dengan kegiatan patroli, Bhabinkamtibmas dan Pam Swakarsa serta mendayagunakan Satpam.
"Petugas diminta tingkatkan kewaspadaan terjadinya aksi teror, mengantisipasi tawuran antar warga, sweeping atau razia tempat hiburan secara ilegal, penyelewengan distribusi BBM, penimbunan sembako serta jual beli petasan. Selama pelaksaannya, diharap terus dilakukan evaluasi sebagai bahan kajian pelaksanaan yang lebih baik,” jabarnya.(Analisa)
“Tindakan itu bisa saja dilakukan jika pihak kepolisian sudah melakukan upaya preemtif dan preventif. Perlu diingat, penembakan hanya bersifat melumpuhkan pelaku tindak kejahatan. Alhamdulillah, sampai sekarang keamanan, ketertiban di masyarakat (Kamtibmas) masih terjaga,” tegas Kapolda usai apel Gelar Pasukan Operasi (Ops) Ketupat 2013 di Lapangan Merdeka, Medan, Kamis (1/8) pagi.
Dalam kegiatan yang dihadiri unsur Muspida tersebut, Kapolda juga menyebutkan Kota Medan merupakan salah satu lokasi yang menjadi prioritas pengamanan, disusul lokasi lain.
Karena itu, ujarnya, kepada seluruh Kepala Satuan Kerja (Kasatker) atau Kepala Kepolisian Resort (Kapolres), telah diminta antisipasi.
Kemudian, terkait ketertiban berlalu lintas, pengamanan jalur mudik, lokasi keramaian, tempat rekreasi dan termasuk skala prioritas pengamanan. Sebab, seperti diketahui, saat Lebaran dan sesudahnya lokasi-lokasi tersebut pasti sangat ramai dikunjungi masyarakat.
Saat bersamaan, Kapolda juga meminta para Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek), Kapolres Badan Pembinaan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) melakukan patroli pada jam-jam rawan tindak kejahatan. “Masyarakat yang hendak mudik (pulang kampung) juga diimbau berkoordinasi dengan unsur pemerintahan setempat misalnya RT/RW atau petugas keamanan, dengan harapan rumah yang ditinggal tidak mengundang perhatian pencuri.
“Saya tegaskan, seluruh personil kepolisian tak diberikan cuti saat pelaksanaan Ops ini,” sebutnya.
Diterangkan, pihaknya mengerahkan 5.627 personil gabungan terdiri dari 3.539 Polri, 430 TNI, 550 Dinas Perhubungan (Dishub), 58 Dinas Kesehatan (Dinkes), 440 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), 260 Pemadam Kebakaran, 130 Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan 220 Pramuka, sebagai upaya menyukseskan Ops Ketupat 2013.
Tingkatkan Mobilitas
Sementara Kapolri Jenderal Timur Pradopo dalam amanatnya dibacakan Kapolda, disebutkan meningkatnya aktivitas di pusat perbelanjaan, tempat ibadah dan rekreasi serta tradisi mudik saat Idul Fitri, diprediksi akan meningkatkan mobilitas manusia, kendaraan dan barang.
Hal itu dianggap menjadi penyebab munculnya berbagai potensi kerawanan, baik dari segi kriminalitas maupun keamanan, keselamatan dan ketertiban serta kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar Lantas). “Untuk itu, Polri didukung TNI dan instansi terkait bersama masyarakat, menggelar Ops Ketupat, dengan mengedepankan kegiatan preemtif, preventif dan penegakan hukum,” terangnya.
Dijabarkan, lewat operasi ini diharap terwujud kondisi Kamseltibcar Lantas yang aman dan nyaman, ditandai berkurangnya angka kecelakaan lalu lintas, korban meninggal, titik kemacetan pada saat arus mudik dan balik. Selain itu juga menghindari kejahatan menonjol dan meresahkan masyarakat.
Dalam Ops ini, kejahatan yang memerlukan perhatian serius adalah antisipasi terhadap terorisme, pencurian rumah kosong, perampokan nasabah bank dan pegadaian, serta sweeping oleh kelompok tertentu. Sedangkan untuk lalu lintas yakni kecelakaan yang
didominasi pengendara roda dua, perbaikan jalan dan jembatan, tingginya aktifitas masyarakat di pasar, keluar masuk kendaraan pada rest area dan lainnya.
Dengan Ops ini, sambungnya, diharap dapat terwujud situasi kondusif dalam pelaksanaan ibadah, mudik dan pariwisata serta jaminan keamanan wilayah pemukiman yang ditinggal. Selain itu diharap terjamin keamanan, ketersediaan serta kelancaran distribusi bahan pokok dan bbm hingga tidak menimbulkan kekhawatiran.
“Selain keselamatan penumpang selama perjalanan dan setibanya di tujuan, terwujudnya kelancaran embarkasi dan debarkasi di sejumlah terminal darat, laut maupun udara menjadi atensi operasi ini,” tambahnya.
Saat itu, juga diminta setiap personil melakukan deteksi dan peringatan dini secara cepat, tepat dan akurat terhadap berbagai potensi kerawaan yang dapat menjadi gangguan Kamtibmas. Juga melakukan pencegahan dengan kegiatan patroli, Bhabinkamtibmas dan Pam Swakarsa serta mendayagunakan Satpam.
"Petugas diminta tingkatkan kewaspadaan terjadinya aksi teror, mengantisipasi tawuran antar warga, sweeping atau razia tempat hiburan secara ilegal, penyelewengan distribusi BBM, penimbunan sembako serta jual beli petasan. Selama pelaksaannya, diharap terus dilakukan evaluasi sebagai bahan kajian pelaksanaan yang lebih baik,” jabarnya.(Analisa)







Tidak ada komentar:
Posting Komentar