INFO TABAGSEL.com-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta
para rektor untuk memastikan pemanfaatan anggaran pendidikan tepat
sasaran, karena bukan hanya jumlahnya sangat besar di APBN namun juga
pendidikan merupakan salah satu program utama pemerintah.
"Dari alokasi anggaran pendidikan yang besar ini, alokasikan dan dsitribusikan yang tepat, inilah yang dinamakan manajemen anggaran, anggaran untuk pendidikan sangat besar. Paling besar dari semua kementerian, gunakan dengan sebaik-baiknya, dengarkan masukan dari para pimpinan Perguruan Tinggi, sehingga makin ke depan makin tepat, makin adil dan sesuai dengan Prioritas serta penggunaannya," pinta Presiden saat menerima Para Rektor Perguruan Tinggi Islam Se Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (23/7).
Presiden menyebutkan, pada tahun 2014 mendatang, pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan sekitar 20,24%, atau Rp 390 trilliun lebih. Dari jumlah ini, yang dialokasikan ke daerah sebesar Rp. 230 trilliun, dan yang dipusat berjumlah Rp 160 triliun. Sementara pada APBNP 2013, alokasi anggaran pendidikan mencapai Rp 345,335 triliun.
"Dari alokasi anggaran pendidikan yang besar ini, alokasikan dan dsitribusikan yang tepat, inilah yang dinamakan manajemen anggaran, anggaran untuk pendidikan sangat besar. Paling besar dari semua kementerian, gunakan dengan sebaik-baiknya, dengarkan masukan dari para pimpinan Perguruan Tinggi, sehingga makin ke depan makin tepat, makin adil dan sesuai dengan Prioritas serta penggunaannya," pinta Presiden saat menerima Para Rektor Perguruan Tinggi Islam Se Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (23/7).
Presiden menyebutkan, pada tahun 2014 mendatang, pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan sekitar 20,24%, atau Rp 390 trilliun lebih. Dari jumlah ini, yang dialokasikan ke daerah sebesar Rp. 230 trilliun, dan yang dipusat berjumlah Rp 160 triliun. Sementara pada APBNP 2013, alokasi anggaran pendidikan mencapai Rp 345,335 triliun.
Terima Kasih Presiden
Pada
kesempatan itu, Presiden SBY menyampaikan rasa senangnya berkaitan
dengan kemajuan kapasitas dan kemajuan yang dicapai perguruan tinggi
Islam. “Bangsa kita ini paling sulit untuk mengucapkan terima kasih,
namun paling semangat untuk menyalahkan orang. Yang baik itu seimbang,
kalau ada orang baik pujilah, Anda telah membawa kemajuan, kalau lalai
ingatkanlah Anda kok lalai, itukan bikin susah orang lain. Itulah cikal
bakal rewards dan punishment,
Terima Kasih bapak Ibu, saya mengikuti perkembangan dari tahun ke
tahun. Saya senang mahasiswa negara lain belajar di tempat kita,” kata
Presiden.
Presiden juga mengungkapkan kesedihannya karena ada mahasiswa Indonesia yang ikut bertempur di negara Yaman. Menurut Presiden, seharusnya mahasiswa, anak kita itu belajar bukan ikut bertempur dan bermain politik dinegara lain.
Presiden juga mengungkapkan kesedihannya karena ada mahasiswa Indonesia yang ikut bertempur di negara Yaman. Menurut Presiden, seharusnya mahasiswa, anak kita itu belajar bukan ikut bertempur dan bermain politik dinegara lain.
“Orang
tuanya berharap sekolah diluar negeri untuk menjadi cendekiawan muslim,
ilmu bertambah, syukur-syukur menjadi ulama terkemuka, tiba-tiba yang
dibawa ekstrimitas, apalagi menjadi pembom bunuh diri, orang tuanya
pasti menangis, saya juga terhenyak mendengar berita seperti itu,” tutur
Presiden SBY.
Presiden berharap kepada para Rektor, agar menyelamatkanlah anak didik kita, caranya dengan meningkatkan kualitas dari perguruan tinggi yang dipimpin, sehingga tidak harus mereka belajar ke luar negeri.
Presiden berharap kepada para Rektor, agar menyelamatkanlah anak didik kita, caranya dengan meningkatkan kualitas dari perguruan tinggi yang dipimpin, sehingga tidak harus mereka belajar ke luar negeri.
Ia lantas mengisahkan
pertemuannya dengan pimpinan Universitas Al Azhar, di Kairo, Mesir,
beberapa waktu lalu, yang menjanjikan akan mengajarkan agama Islam
secara benar. Pimpinan Universitas Al Azhar juga mengatakan, cocok
dengan Indonesia. Oleh karena itu ,kehadiran mahasiswa Indonesia di universitas itu, menjadi jembatan antar bangsa.
“Sebagai
duta Islam, itu kan teduh, jika kita memberangkatkan mahasiswa kita ke
Al Azhar maka kita tenang, mereka pulang akan menjadi cendekiawan dan
tokoh-tokoh Islam yang bagus,” ujar Kepala Negara.
Kalai
Al Azhar bisa, Presiden SBY yakin, Indonesia juga bisa. “Bapak, Ibu
bisa, bersemangatlah perlu diingat bahwa Indonesia berpenduduk Islam
terbesar di dunia, Penduduk negara-negata Arab jika dikumpulkan tidak
mencapai 200 juta seperti yang kita miliki, oleh karena itu harus
terwujud juga dalam kontribusinya kepada Islam maupun bangsa dan dunia,”
tukas Presiden.
Saat menerima rektor Perguruan Tinggi Islam Negeri se Indonesia itu, Presiden SBY juga didampingi oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mendikbud Muhammad Nuh, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam. (Kun/Humas Setkab/ES)
Saat menerima rektor Perguruan Tinggi Islam Negeri se Indonesia itu, Presiden SBY juga didampingi oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mendikbud Muhammad Nuh, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam. (Kun/Humas Setkab/ES)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar