DAFTAR BERITA

Selasa, 18 Juni 2013

PMPL Tabagsel Minta DPRD Tapsel Tindaklanjuti PT AR

Massa dan petugas keamanan terlibat aksi dorong-dorongan di depan gerbang Kantor Bupati Tapsel saat berunjuk rasa, Selasa (18/6).[Foto:Budi Lubis/Metrosiantar]


INFO TABAGSEL.com-Pemuda Mahasiswa Peduli Lingkungan (PMPL) Tabagsel meminta DPRD Tapanuli Selatan menindaklanjuti permasalahan nota kesepahaman masyarakat dengan PT Agincourt Resources (AR) atau Tambang Martabe yang belum diselesaikan PT AR.

Desakan ini disampaikan PMPL saat berunjuk rasa di Kantor DPRD Tapanuli Selatan, Selasa (18/6) pukul 10.00 WIB.

Saat berorasi di Kantor DPRD Tapsel, PMPL diterima langsung Ketua Komisi III Mahmud Lubis, Ketua Komisi II Syawal Pane, Ketua Komisi IV Darwis Sitompul, Anggota Komisi II Ali Imran, dan Ketua Fraksi Nasional Borkat.

“Kita sangat senang atas kehadiran adinda ke Kantor DPRD ini. Sebelum adinda melakukan unjuk rasa ke Kantor DPRD ini, kita sudah terlebih dahulu mengadukan permasalahan PT AR ini ke tingkat Pemprovsu, DPRD Provsu, Poldasu, dan Pangdam I Bukit Barisan.

Untuk itu mari kita sama-sama maju untuk menyelesaikan permasalahan PT AR ini,” ungkap Ketua Komisi III DPRD Tapsel Mahmud Lubis saat mengadakan diskusi dengan PMPL di Aula DPRD Tapsel.

Dia menambahkan, DPRD Tapsel akan terus memperjuangkan permasalahan Nota Kesepahaman yang belum diselesaikan PT AR tersebut. Karena dinilai PT AR telah berani membohongi Pemerintah Tapanuli Selatan.

“Kami akan memperjuangkan permasalahan Nota Kesepahaman ini sampai ke pemerintah pusat. Jika mereka tidak bersedia lagi menyelesaikan Nota Kesepahaman tersebut, sebaiknya mereka angkat kaki dari Bumi Tapsel ini. Karena kita tidak membutuhkan investor yang memberikan angin-angin surga. Lebih baik kita hidup sederhana yang penting hati nyaman,” terangnya.

Dalam orasinya, koordinator lapangan Sayati Siregar mengatakan, kehadiran tambang di Kabupaten Tapanuli Selatan diharapkan sebagai angin segar untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar tambang dan umumnya di Kabupaten Tapanuli Selatan. Namun harapan itu hanya sebuah fatamorgana yang tidak diketahui kapan dinikmati masyarakat.

“Jika PT AR dan masyarakat bergandengan tangan dengan arti melakukan kerja sama yang baik, efek-efek negatif tidak akan pernah dirasakan oleh warga sekitar Batangtoru,” jelasnya.

Dia menambahkan, akibat dari permasalahan PT AR ini telah terjadi peristiwa yang sangat dahsyat di Kecamatan Batangtoru, yaitu pembakaran Kantor Kecamatan Muara Batangtoru, perusakan Kantor Kecamatan Batangtoru dan Polsek, beberapa mobil pemerintah dibakar, dan lainnya.

“Kejadian perang antar masyarakat ini terjadi akibat dari permasalahan PT AR, sumber permasalahan yang sering terjadi di daerah sekitar Batangtoru ini berasal dari PT AR yang membawa malapetaka bagi kita semua,” ujarnya.

“Untuk itu kami meminta kepada pihak Eksekutif (Bupati) dan Legislatif Pemkab Tapsel untuk menekan PT AR, agar segera menyelesaikan Nota Kesepahaman yang dibuat antara masyarakat dengan PT AR. Dan secepatnya dibangun penanaman pipa pembuangan air sisa proses tambang, bila tidak silakan angkat kaki dari bumi Tapsel ini,” terangnya.

Asisten I Pemkab Tapsel Aswad Daulay menambahkan, Bupati dan jajaran lainnya sedang ada tugas luar ke Kecamatan Angkola Barat. Dan aspirasi-aspirasi dari PMPL akan ia beritahukan kepada Bupati Tapsel Syahrul Pasaribu.

“Untuk saat ini saya yang menjadi perwakilan Pemkab Tapsel untuk menghampiri kalian. Sebab, semua jajaran Pemkab sedang pergi ke Kecamatan Angkola Barat. Dan semua aspirasi-aspirasi dari kalian akan saya sampaikan dan akan saya berikan perihal sikap ini kepada bapak Bupati,” jelasnya Amatan METRO, massa yang berjumlah sekitar 45 orang sempat terlibat dorong-dorongan dengan petugas keamanan Kantor Bupati dengan massa PMPL.

Sebab, sebelumnya tidak diperbolehkan masuk ke Kantor Bupati. Namun, aksi itu hanya berlangsung sebentar atau setelah seorang petugas membuka pintu gerbang kantor bupati.  




(Metrosiantar.com)

Tidak ada komentar: