INFO TABAGSEL.com-Tahiti punya "Tiki Toa" - julukan yang diberikan bagi tim sepak bola pantai negara itu - sementara Spanyol punya corak bermain Tiki-tika. Sama-sama tiki, meski beda dalam makna.
Yang tidak kalah penting, laga kedua timnas di ajang Piala Konfederasi 2013 ini bagaikan bumi dan langit. Spanyol merengkuh predikat sebagai juara dunia dan juara Eropa, kampiun sepak bola sejagad.
Tahiti akan menjajal Spanyol dalam laga Grup B dalam Piala Konfederasi 2013 yang digelar di Estadio Do Maracana, Rio de Janeiro; pada Jumat dini hari WIB. Berbekal racikan Tiki-taka itu, La Furia Roja menikmati 92 persen penguasaan bola dalam sembilan menit pertama ketika melawan Uruguay.
Tahiti memosisikan diri sebagai David di hadapan Goliath berotot dan berbadan kekar. Hanya tinggal sekarang, mampukah David melontarkan gada untuk membuat Goliath tidak berdaya? Sejumlah pertanyaan mencuat untuk mengiringi duel antara Spanyol melawan Tahiti.
Apakah memang Spanyol bakal menghabisi Tahiti dengan menjadikannya sebagai bulan-bulanan gol? Terkesan bahwa Spanyol di bawah pelatih Vicente Del Bosque cukup gembira dengan kemenangan 2-1 atas Uruguay di awal turnamen. Sayang seribu sayang, kesan itu mendekati keliru.
Dengan mengandalkan dominasi penguasaan bola dan menggelontorkan serangan bertubi-tubi, Del Bosque memberi instruksi kepada anak asuhannya agar tanpa ampun menjalakan sebanyak mungkin gol ke gawang Tahiti. Ini yang perlu dicamkan dalam kocek setiap hati pemain Tahiti.
Berapa banyak gol yang bakal tercipta dalam laga kali ini? Spanyol harusnya mampu mengemas empat sampai lima gol ke gawang Uruguay di babak pertama.
Menurut FIFA, Uruguay kini berada di peringkat ke-19, sementara Tahiti berada di peringkat ke-138. Nigeria mampu menggasak Tahiti dengan skor 6-1 di pertandingan awal turnamen. Bukan tidak mungkin, melawan Spanyol, terjadi "hujan gol" ka gawang Tahiti. Ini yang tentu didambakan oleh Del Bosque.
Apakah Tahiti mampu mencetak gol ke gawang Spanyol? Tahiti amat bersukacita mampu mencetak gol semata wayang ketika menghadapi Nigeria. Kubu Tahiti merespons dan menyebut gol tunggal itu sebagai "gol yang sungguh luar biasa".
Dapat dibayangkan, selebrasi macam apa yang akan diperagakan skuad Tahiti ketika mampu menjebol gawang La Furia Roja? Itu tentu jauh dari mudah, karena Spanyol punya lini pertahanan terbaik di dunia. Mereka mampu menahan gempuran Italia di final, dan laga berakhir imbang.
Jika memang pertandingan berakhir dengan skor 16-1 untuk kemenangan Spanyol, maka siapa sesungguhnya yang bakal berperan? Di banyak turnamen internasional kerap terjadi banyak hal tak terduga. Biasanya satu atau dua pemain anyar berpredikat pemain bintang muncul ke permukaan.
Komunitas penggila bola mahfum bahwa Andres Iniesta dan Iker Casillas tampil gemilang, tetapi bagaimana dengan sejumlah nama yang kurang punya reputasi sebagai pemain bintang?
Akankah pemain seperti Marama Vahirua, Stephane Faatiarau dan Jonathan Tehau mampu mendongkrak penampilan dan gengsi Tahiti? Ada jurang antara kualitas pemain Spanyol dengan pemain Tahiti. Nacho Monreal, Raul Abiol, David Villa dan Jesus Navas merupakan sederet nama pemain yang tersohor di planet bumi, meski mereka masih perlu terus saling bersaing memperoleh posisi "starting XI".
Ada ungkapan "hanya 1.001 peristiwa kemenangan tim kecil atas tim besar" berlaku ketika Tahiti menjajal Spanyol. Belum-belum beredar anggapan bahwa Spanyol bakal menang dengan mencetak gol terbanyak ke gawang lawan.
Sejarah mencatat, delapan puluh tahun lalu, Spanyol menang 13-0 atas Bulgaria, sementara Tahiti pernah terbebani dengan kalah sepuluh gol tanpa balas ketika melawan Selandia Baru.
Kalau Nigeria telah menghujani enam gol ke gawang Tahiti, maka Spanyol tidak akan melewatkan kesempatan untuk menjebol sebanyak mungkin gol ke gawang lawannya kali ini.
Dibayang-bayangi dengan mimpi buruk itu, pelatih Tahiti Eddy Etaeta mengatakan, "Spanyol tidak tertarik untuk mengakhiri pertandingan dengan skor 10-0. Spanyol tim yang amat menghormati lawan, terlebih tim-tim yang kecil. Saya tidak berpikir bahwa kami akan kalah dengan jumlah gol yang fantastis yang tercatat di buku sejarah."
Catatan head-to-head kedua tim:
* Spanyol tidak pernah bersua dengan Tahiti di ajang laga internasional. Kedua negara pernah bertemu d Piala Dunia U-20 pada 2009. Spanyol menang 8-0 atas Tahitu di babak penyisihan.
* Pemain Spanyol Jordi Alba dan Azpilicueta memulai debutnya di Mesir, sementara tujuh pemain Tahiti di Piala Konfederasi ini.
Tahiti:
* Tahiti terhindar dari kekalahan terbesar jumlah gol kemasukan sepanjang penyelenggaraan Piala Konfederasi. Toh, mereka mampu mencetak satu gol ke gawang Nigeria. Brazil mampu mengaramkan Saudi Arabia dengan skor 8-2 ( tahun 1999), dan menang 6-0 atas Australia (1997).
* Tahiti mampu memenangi lima laga di perhelatan Piala Oseania untuk lolos ke Piala Konfederasi.
* Jonathan Tehau menjadi pencetak gol perdana sekaligus melakukan gol bunuh diri ketika melawan Nigeria di Piala Konfederasi.
Spanyol:
* Spanyol tak terkalahkan dalam 23 pertandingan (18 kali menang, lima kali imbang).
* Rekor kemenangan terbesar ketika Spanyol melibas Bulgaria dengan 13-0 dalam pertandingan persahabatan pada Mei 1933.
* Pedro telah membukukan sebanyak 11 gol dalam 10 pertandingan terakhir bersama timnas Spanyol.
* Alvaro Arbeloa akan mencatatkan diri sebagai pemain yang telah 50 kali membela timnas kalau ia turun bermain melawan Tahiti.
Pernyataan dua manajer:
Vicente Del Bosque (Spanyol):
"Akan ada sedikit perubahan terhadap pemain yang belum diturunkan ketika melawan Uruguay. Ini tidak menunjukkan bahwa kami meremehkan lawan. Ini hanya langkah untuk melakukan keseimbangan dalam mengelola tim. Ini juga bermanfaat untuk meningkatkan hubungan antar pribadi di antara pemain."
"Dari 23 pemain yang saya bawa dari sejumlah klub, mereka umumnya mampu tampil membela timnas. Memang kerap agak sulit ketika menghadapi lawan yang lebih lemah. Untuk itu, anda perlu menunjukkan bahwa anda berjuang dan mampu menang."
"Kami juga harus menunjukkan rasa hormat kepada mereka, meski kami juga ingin mencetak gol sebanyak mungkin ke gawang mereka."
Eddy Etaeta (Tahiti):
"Kami harus benar-benar realistis. Hampir tidak mungkin mengalahkan Spanyol. Mereka juara Eropa dan juara dunia. Mereka bahkan favorit memenangi Piala Konfederasi."
"Jika mereka mencetak 15 atau 20 gol, saya akan senang jika kami mampu menjaringkan satu gol saja. Spanyol memenangi dua gelar Piala Eropa dan Piala Dunia. Mereka punya segudang pemain bintang."
"Spanyol negara sepak bola dunia. Uruguay hanya mampu mencapai 28 persen dalam penguasaan bola ketika melawan Spanyol dalam pertandingan Senin lalu."
"Apapun dan bagaimanapun yang terjadi, saya tidak ingin bermain bertahan. Ketika kami menguasai bola, saya akan menginstruksikan kepada pemain depan untuk mencetak gol."
Prakiraan susunan pemain:
Spanyol (4-3-3):
Valdes (penjaga gawang), Azpilicueta, Albiol, Pique, Monreal, Fabregas, Martinez, Mata, Silva, Torres, Villa
Cadangan:
Casillas, Cazorla, Ramos, Arbeloa, Alba, Busquets, Navas
Tahiti (5-4-1):
Samin (penjaga gawang), Simon, Ludivion, Vallar, Caroine, Vero, Bourebare, Tehau, Chong-Hue, Vahirua, Tehau
Cadangan:
Roche, Wagemann, Faatiarau, Lemaire, Aroita, L, Tehau, Yohann, Hnanyine, T.Tehau, Atani
Prediksi pembaca (Goal.com):
Spanyol menahan imbang Tahiti (80 persen)
Prediksi tiga besar laga:
* Spanyol 8-0 Tahiti (19,09 persen)
* Spanyol 7-0 Tahiti (14,28 persen)
* Spanyol 5-0 Tahiti ( 9,5 persen)
Lima laga terakhir:
Spanyol
16 Juni 2013 Spanyol 2 - Uruguay 1 FCC
12 Juni 2013 Spanyol 2 - Irlandia 0 FR
8 Juni 2013 Spanyol 2 - Haiti 1 FR
26 Maret 2013 Prancis 0 - Spanyol 1 WCQE
22 Maret 2013 Spanyol 1 - Finlandia 1 WCQE
Tahiti
17 Juni 2013 Tahiti 1 - Nigeria 6 FCC
26 Maret 2013 New Caledonia 1 - Tahiti 0 WCQO
23 Maret 2013 Tahiti 2 - Solomon Islands 0 WCQO
16 Oct 2012 New Zealand 3 - Tahiti 0 WCQO
13 Oct 2012 Tahiti 0 - New Zealand 2 WCQO
Pemain andalan dua tim:
Fernando Torres (Spanyol)
Posisi: Striker
Nomor punggung: 9
Striker veteran ini telah mengemas 22 gol dalam seluruh kompetisi. Ia diharapkan mampu menjaringkan 31 gol di ajang internasional. Ia menjadi langganan mengisi "line-up" Spanyol.
Jonathan Tehau (Tahiti)
Posisi: Gelandang
Nomor punggung: 17
Pemain berprofesi sebagai kurir minuman ringan ini mencatatkan sejarah sebagai pencetak gol pertama bagi Tahitu di laga perheletan internasional ketika melawan Nigeria. Pemain berusia 23 tahun ini berharap dapat mengukir drama heroik di Maracana manakala menantang para bintang Spanyol.
Narasi laga:
Spanyol sungguh termotivasi dengan kemenangan 2-1 atas Uruguay. Dengan sisa satu pertandingan di depan, Del Bosque boleh jadi mengistirahatkan sejumlah pemain dalam "starting XI" melawan Tahiti.
Pemain seperti Santi Cazorla, Fernando Torres, David Villa, dan David Silva yang turun di laga perdana, bakal tersengat semangat bahwa "mencetak gol adalah segalanya". Mereka hendak mengulang sejarah ketika Spanyol mengaramkan Tahiti 8-0 di Piala Dunia U-20 pada 2009.
Segala sesuatunya dapat saja terjadi dalam sepak bola, meski optimisme pasukan Tahiti harus berhadapan dengan tim digdaya sekelas Spanyol.
"Kami tidak akan menyerah begitu saja ketika melawan Spanyol. Gol ke gawang Nigeria sungguh memotivasi kami,' kata pemain Tahiti, Nicolas Vallar. Nyali pasukan Toa Aito perlu mendapat acungan jempol menghadapi tim "Super Eagles".
Prediksi editor Antaranews
Spanyol 8
Tahiti 0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar