INFO TABAGSEL.com-“Kenaikan BBM adalah domain pemerintah, tidak lagi di DPR. Menurut kami apa yg diusulkan pemerintah tersebut adalah hal yang tepat. Mengingat selama ini subsidi BBM hanya dinikmati oleh sebagian orang saja. Oleh karena itu kami mendukung pengurangan subsidi BBM yang diusulkan pemerintah,”jelas Nurhayati Ali Assegaf.
Ditambahkan Nurhayati yang ditemui sesaat sebelum memasuki ruang sidang Paripurna, Senin (17/6), sebenarnya agenda rapat hari ini adalah Perubahan APBN 2013 yang sebenarnya sudah dibahas di Komisi dan di Banggar (badan anggaran) DPR RI.
“Ada pengurangan belanja anggaran dari pemerintah yang akan digunakan untuk memberi bantuan bagi rakyat miskin atau BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat). Disini pemerintah mengajak sharing the pain atau berbagi sakit. Klo rakyat dikurangi, berarti pemerintah harus mau dibagi juga,”tambah Nurhayati.
Berbeda dengan Nurhayati, dari dalam ruang sidang, Anggota DPR RI Erik Satrya Wardhana menolak kenaikan BBM dengan alasan bahwa terjadinya defisit keuangan negara bukan karena meningkatnya subsidi BBM tapi karena kelemahan pemerintah sendiri.
Sementara itu saat ditemui Parle dari luar gedung DPR Senayan, ditengah-tengah demonstrasi sekitar dua ribuan buruh Presiden Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI), Said Iqbal mengatakan bahwa rencana pemerintah menaikan BBM sangat melukai hati buruh Indonesia dan juga rakyat.
“Dengan kenaikan BBM maka daya beli buruh turun 30 persen. Sementara upah buruh yang sempat naik 30 persen itu menjadi percuma, belum lagi tidak berjalannya jaminan kesehatan, transportasi publik yang belum ada. Menaikan BBM ini tidak menjawab persoalan di masyarakat.Orang miskin dinaikin dengan BLSM, kemudian diturunkan lagi dan akhirnya tambah miskin dengan kenaikan BBM,”ujar Iqbal. Lebih lanjut Iqbal menilai bahwa pengalihan dana subsidi BBM ke BLSM itu hanya sebuah pencitraan pemerintah menjelang Pemilu 2014. Jika penolakan rencana kenaikan BBM ini tidak diindahkan juga, maka Iqbal mengancam akan melakukan mogok nasional pada 16 agustus 2013 untuk pekerja seluruh Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar