INFO TABAGSEL.com-Aliansi Mahasiswa Peduli Birokrasi Bersih (AMPBB) Tabagsel mengadu ke Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Sumut, terkait permasalahan Dinas Pendidikan Tapsel tentang anak sekolah yangdijadikan kuli bangunan sekolah.
“Kami mengadukan ini ke Komnas Perlindungan Anak, supaya Komnas Perlindungan Anak memeriksa oknum yang terkait dalam hal ini,” ungkap Ketua Aliansi Mahasiswa Peduli Birokrasi Bersih (AMPBB) Andi Lumalo Harahap melalui telepon seluler, Jumat (28/6).
Menurut Andi, AMPBB mendatangi Komisi Nasional Perlindungan Anak bersama Koordinator Investigasi Hajrul Aswad, Halomoan Harahap dan Anugrah Mulia. Pihaknya disambut Kordinator Kelompok Kerja Komnas PA Sumatra Utara Oberlin Charles.
“Koordinator Pokja Komnas Perlindungan Anak sangat perihatin atas kejadian yang menimpa anak sekolah yang dijadikan kuli bangunan tersebut. Dan ia menjelaskan kesalahan-kesalahan yang dibuat kepala sekolah dan kesalahan Bupati menurut Undang-Undang yang berlaku,” terangnya.
Koordinator Pokja Komnas PA Sumatera Utara Oberlin Charles mengatakan, Kadis Pendidikan Tapsel dan tiga Kepala Sekolah di Kecamatan Tano Tombangan Angkola sudah melanggar UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Dengan alasan pengiritan biaya yang mengharuskan para murid untuk mengangkat batu saat pembangunan sekolah dan diduga ada bau korupsi.
“Saya juga minta kepada seluruh elemen masyarakat untuk menentang eksploitasi anak sekolah tersebut. Dan untuk Polre Tapsel agar menangkap Kadis Pendidikan dan ketiga kepala sekolah yang membuat anak didiknya menjadi kuli bangunan sekolah.
Kasus ini akan saya laporkan kepada Komnas Perlindungan Anak Pimpinan Aris Merdeka Sirait, dan juga dilaporkan ke UNICEF dan ILO agar Pemerintah Republik Indonesia ditegur karena permasalahan ini,” ungkap Oberlin Charles melalui SMS kepada METRO, Jumat (28/6). (MS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar