INFO TABAGSEL.com-Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Madina dr Tengku Amri Fadli mengundurkan diri dari jabatannya. Anggota DPRD Madina Ali Anapiah menilai, mundurnya Amri Fadli menjadi preseden buruk bagi Pemkab Madina,“ini menjadi preseden buruk bagi Pemkab Madina,” kata Ali kepada Berita di Panyabungan, belum lama ini.
Mundurnya Kadinkes, kata dia, karena sejumlah program yang mendukung visi dan misi Bupati Madina, tidak bisa direalisasikan di Pemkab Madina. Hal ini terbukti dengan banyaknya program Kadis Kesehatan tersebut, yang tidak direspon tim anggaran Pemkab
Madina.
“Padahal, apa yang direncanakan Kadis Kesehatan, merupakan salah satu upaya mewujudkan visi misi Bupati pada saat kampanye Pilkada,” katanya.
Dia mengatakan, pihaknya menerima informasi Kadinkes mundur dari jabatannya. Kuat dugaan juga, karena tekanan dari Sekda Madina M Daud Batubara yang selalu menghalang-halangi program.
Seperti diketahui, dalam RAPBD TA 2013, ada Rp 14 miliar lebih anggran Dinas Kesehatan dipotong Tim Anggaran Pemkab Madina. Akibat pemotongan tersebut, visi misi Bupati tidak dapat diimplementasikan Kadis.
“Ini merupakan kejadian yang sangat langka. Seorang Kepala SKPD yang sedang menduduki jabatan meminta mundur dan lebih baik keluar dari Pemkab Madina. Berarti ada apa di balik ini semua, kita menduga pasti ada sesuatu yang menjadi penyebabnya,” kata Ali.
Bupati Madina, harus melihat persoalan ini secara jernih, kalau memang hanya mengimplementasikan visi misinya, bupati harus membelanya. “Namun, yang kita lihat sekarang ini Bupati tidak memperdulikan persoalan tersebut,” katanya.
Pihaknya, kata dia, mengharapkan bupati untuk mencari akar permasalahan dari mundurnya KadisKesehatan tersebut.
“Kita yakin pengunduran diri Kadis Kesehatan tersebut akibat pemotongan anggaran pada waktu PAPBD. Sehingga program-program yang diajukan tersebut tidak berjalan dengan baik,” ucap Ali.
Memang apa yang dilakukan Kadis Kesehatan, merupakan pukulan yang memalukan bagi seorang pemimpin, sehingga publik bisa melihat sejauh mana pimpinan dapat mengayomi bawahannya.
“Tindakan Kadis Kesehatan tersebut sudah bagus, dan ini menunjukkan bahwa Kadis Kesehatanadalah orang pekerja, karena bagaimana seorang pekerja bisa mempertahankan jabatannya apabila tidak diberikan ruang yang luas untuk bekerja dengan baik, selama ini kita tidak pernah mendengar kejelekan dari Kadis Kesehatan ini,” katanya.(Berita Sore)
Mundurnya Kadinkes, kata dia, karena sejumlah program yang mendukung visi dan misi Bupati Madina, tidak bisa direalisasikan di Pemkab Madina. Hal ini terbukti dengan banyaknya program Kadis Kesehatan tersebut, yang tidak direspon tim anggaran Pemkab
Madina.
“Padahal, apa yang direncanakan Kadis Kesehatan, merupakan salah satu upaya mewujudkan visi misi Bupati pada saat kampanye Pilkada,” katanya.
Dia mengatakan, pihaknya menerima informasi Kadinkes mundur dari jabatannya. Kuat dugaan juga, karena tekanan dari Sekda Madina M Daud Batubara yang selalu menghalang-halangi program.
Seperti diketahui, dalam RAPBD TA 2013, ada Rp 14 miliar lebih anggran Dinas Kesehatan dipotong Tim Anggaran Pemkab Madina. Akibat pemotongan tersebut, visi misi Bupati tidak dapat diimplementasikan Kadis.
“Ini merupakan kejadian yang sangat langka. Seorang Kepala SKPD yang sedang menduduki jabatan meminta mundur dan lebih baik keluar dari Pemkab Madina. Berarti ada apa di balik ini semua, kita menduga pasti ada sesuatu yang menjadi penyebabnya,” kata Ali.
Bupati Madina, harus melihat persoalan ini secara jernih, kalau memang hanya mengimplementasikan visi misinya, bupati harus membelanya. “Namun, yang kita lihat sekarang ini Bupati tidak memperdulikan persoalan tersebut,” katanya.
Pihaknya, kata dia, mengharapkan bupati untuk mencari akar permasalahan dari mundurnya KadisKesehatan tersebut.
“Kita yakin pengunduran diri Kadis Kesehatan tersebut akibat pemotongan anggaran pada waktu PAPBD. Sehingga program-program yang diajukan tersebut tidak berjalan dengan baik,” ucap Ali.
Memang apa yang dilakukan Kadis Kesehatan, merupakan pukulan yang memalukan bagi seorang pemimpin, sehingga publik bisa melihat sejauh mana pimpinan dapat mengayomi bawahannya.
“Tindakan Kadis Kesehatan tersebut sudah bagus, dan ini menunjukkan bahwa Kadis Kesehatanadalah orang pekerja, karena bagaimana seorang pekerja bisa mempertahankan jabatannya apabila tidak diberikan ruang yang luas untuk bekerja dengan baik, selama ini kita tidak pernah mendengar kejelekan dari Kadis Kesehatan ini,” katanya.(Berita Sore)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar