INFO TABAGSEL.com-Saat memberikan arahan kepada peserta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (30/4) pagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menyinggung kemungkinan memanasnya situasi politik di tanah air terkait telah dimulainya proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.
Presiden mengingatkan, dengan memanasnya suhu politik pada tahun-tahun politik 2013 dan 2014 ini, stabilitas sosial dan stabilitas politik bisa terganggu manaka kompetisi politik ini tidak dapat dikelola dengan baik. Jika stabilitas tersebut terganggu, maka hampir pasti peningkatan kesejahteraan rakyat akan terganggu.
“Ini pengalaman empirik dalam Pemilu lalu. Karena itu, mari kita kelola bersama kedua tahun politik ini di seluruh tanah air. Kita semua bertanggung jawab dan mengembang tugas untuk mengelola negara kita di tahun-tahun politik itu,” tutur Presiden SBY kepada para Gubernur, Bupati/Walikota para menteri dan kepala lembaga pemerintah non kementerian (K/L) yang hadir dalam pembukaan Musrenbangnas itu.
Peran Elit Politik
Bicara mengenai stabilitas sosial dan politik, menurut Presiden SBY, maka peran politisi dan elit politik sangatlah penting. Kalau para politisi dan elit politik bisa menjadikan kompetisi politik atau kompetisi dalam Pemilu kali ini menjadi kompetisi yang terukur, tidak melebihi batas kepatutan, Presiden meyakini, insya Allah kita bisa menjaga stabilitas politik di negeri ini.
Kepala Negara mengingatkan, di tahun-tahun politik seperti sekarang ini sangat bisa terjadi benturan sosial. Karena itu, ia mengajak semua pihak, khususnya para Gubernur, Bupati dan Walikota, untuk mencegah dan memutuskan mata rantai antara politik, sosial dan keamanan.
“Kalau ada peristiwa politik yang sebenarnya tidak kita kehendaki tetapi terjadi, yang kita tahu alirannya ke wilayah sosial, benturan sosial, dan manakala kalau kita biarkan lagi alirannya ke wilayah keamanan, kalau ada tanda-tanda seperti itu mari cepat kita putus mata rantai itu. Kita cegah, kita kelola dengan baik. Dengan demikian tidak perlu harus masuk ke wilayah gangguan keamanan,” papar Presiden SBY.
Kepala Negara menyebutkan, pada Pemilu 2004 dan 2009 lalu, kita bisa menjaga stabilitas politik dan keamanan. Oleh karena itu, Kepala Negara mengajak kepada semua jajaran pemerintahan untuk menjaga situasi seperti itu pada rangkaian Pemilu 2014 ini.
Presiden SBY juga menyampaikan, yang menjaga stabilitas sosial, politik dan keamanan adalah jajaran pemerintah dan rakyat, bukan hanya jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) semata.
“Mereka tidak dirancang untuk mengembang tugas seperti itu. Oleh karena itu, saya berharap pada para Gubernur, Bupati dan Walikota sungguh sangat proaktif dan aktif untuk mengelola permasalahan seperti ini,” papar SBY.
Musrenbangnas 2013 yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta itu, juga dihadiri oleh Wakil Presiden (Wapres) Boediono, para pimpinan lembaga negara seperti Ketua MPR Taufik Kiemas, Ketua DPD Irman Gusman, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menteri Perhubungan EE. Mangindaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Azwar Abubakar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar