Peluru mortir didapati dalam bungkusan kardus, di belakang gedung Berland Art Gallery dan Salon. Benda itu pertama kali ditemukan Dedi Alfisahri (41), penjaga gedung.
Dedi mengatakan, bungkusan kardus itu sudah lama terlihat di tempatnya bekerja. Namun, dia baru memeriksa sehingga mengetahui isinya ternyata peluru mortir.
Temuan itu langsung dilaporkan Dedi kepada aparat kepolisian. Personel Detasemen Gegana Brimob Polda Sumut yang dilengkapi perlengkapan pengaman bahan peledak, segera mendatangi lokasi.
Kedatangan personel kepolisian ke lokasi itu menghebohkan warga sekitar. Mereka menonton dari kejauhan saat personel Brimob sempat menyisir lokasi. Tak lama berselang mereka mengevakuasi peluru mortir itu ke kendaraan taktis dan membawanya ke markas Brimob Polda Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Medan.
Komandan Satuan Brimob Polda Sumut Kombes Setyo Boedi Moempoeni Harso mengatakan, anggotanya sudah mengamankan peluru mortir itu. "Penyidikannya akan dilakukan pihak Polresta Medan," katanya saat dihubungi wartawan.
Sementara itu, Kapolsek Medan Area Kompol Rama S Putra mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penemuan peluru mortar ini. "Kita belum tahu apakah peluru mortar itu masih aktif, atau memang sudah tidak berfungsi lagi. Sejauh ini belum ada saksi-saksi yang kita mintai keterangan," akunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar