DAFTAR BERITA

Minggu, 17 Maret 2013

Pasar Monza Tanjungbalai Dibanjiri Produk Vietnam

Pasar Monza Tanjungbalai Dibanjiri
Produk Vietnam
INFO TABAGSEL.com-Pasar Monza yang merupakan tempat menjual pakaian bekas yang ada di Kecamatan Tanjung Balai Utara, Provinsi Sumatera Utara, mulai dibanjiri produk Vietnam, dari semula hanya menyediakan produk Malaysia, China, dan Korea Selatan.

Salah seorang pedagang pakaian bekas di Kecamatan Tanjung Balai Utara, Boru Marpaung (34), Minggu mengatakan pakaian dari negara Vietnam itu banyak yang dipasarkan ke kota ini, dan juga sangat diminati konsumen yang datang dari berbagai kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut).

Pakaian dari negara Vietnam tersebut, menurut dia, disukai masyarakat karena bahan dan kualitasnya cukup bagus, sehingga peminat pakaian bekas itu sangat menyenanginya.

Selain itu, jelas boru Marpaung, produk dari negara tersebut kelihatan masih baru dan mencapai 85 hingga 90 persen.”Banyak konsumen menganggap pakaian yang berasal dari Vietnam itu, merupakan barang baru atau cuci gudang dari negeri tersebut,” ujarnya.

Dia mengatakan, kehadiran pakaian bekas dari Vietnam itu, lamban-launnya bisa menggeser atau menyaingi produk dari Korea Selatan, karena kualitas barang tersebut sama-sama bagus.

“Kita hampir tidak bisa membedakan kualitas pakaian dari Korea Selatan (Korsel) dengan produk dari Vietnam.Produk dari kedua negara tersebut, saat ini masih terus diburu para pecinta pakaian bekas yang berasal dari luar negeri itu,” kata Boru Marpaung yang sudah hampir 8 tahun menjual pakaian bekas di pinggiran Sungai Silau Kota Tanjung Balai.

Lebih lanjut dia menjelaskan, produk dari Vietnam itu bukan hanya berupa pakaian, celana, tetapi juga kaos, celana panjang, tas kulit, sandal, ikat pinggang, sepatu yang terbuat dari kulit dan barang lainnya.

“Harga barang tersebut juga bervariasi dan tergantung dari bentuk dan kualitas jenis bahannya.Barang Vietnam sekarang ini terus dicari dan penggemarnya banyak yang berasal dari Medan, Pematang Siantar, Tanjung Balai dan kadang-kadang juga ada warga dari Jakarta yang berkunjung ke kota tersebut,” ucap dia.

Lebih lanjut dia mengatakan, sebenarnya seluruh pakaian bekas berasal dari luar negeri yang dipasarkan di daerah ini masih relatif murah dan terjangkau masyarakat.Untung yang didapat pedagang dari menjual barang tersebut hanya sedikit,dan tidak terlalu mahal.

“Pokoknya, kalau diatas harga modal, dan produk tersebut kami berikan bagi konsumen yang membelinya.Kita juga tak mau menjual dengan harga mahal, karena barang yang dipasarkan adalah produk bekas dan tidak perlu ditahan-tahan,” kata boru Marpaung.

Kota Tanjungbalai adalah salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara, dan luas wilayahnya mencapai 60 kilometer persegi (Km2). Kota ini berada di tepi Sungai Asahan, sungai terpanjang di Sumatera Utara.Jarak tempuh dari Medan sekitar 4 jam.

Sebelum Kota Tanjungbalai diperluas, hanya mencapai 199 hektare (2 kilometer persegi (Km2) dan sekarang menjadi 60 kilometer persegi (Km2).Kota ini pernah menjadi kota terpadat di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk lebih kurang 40.000 orang dengan kepadatan penduduk lebih kurang 20.000 jiwa per kilometer persegi (Km2).

Akhirnya Kota Tanjungbalai diperluas menjadi lebih kurang 60 kilometer persegi (Km2) dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1987, tentang perubahan batas wilayah Kota Tanjungbalai dan Kabupaten Asahan.

Tidak ada komentar: