Harvard meminta mahasiswa yang mencontek agar cuti kuliah |
Dalam sebuah pernyataan, Harvard mengatakan mereka mengizinkan "pencarian yang sangat sempit dan berdasarkan judul email" untuk melindungi informasi pribadi dalam email.
Lebih dari 120 mahasiswa terbukti mencontek dalam ujian mata pengantar pemerintahan musim semi lalu.
Boston Globe pertama kali melaporkan tindakan membuka email itu akhir pekan lalu.
Dalam sebuah pernyataan, dekan Fakultas Seni dan Sains Michael Smith dan Evelyn Hammonds mengatakan keluhan atas tindakan itu sah saja.
Mereka meminta maaf jika "ada dekan yang merasa komunikasi kami atas kesimpulan penyelidikan kurang memadai.:
"Agar menjadi terang: Tidak ada satu pun email yang dibuka dan tidak ada isi email yang dibaca baik oleh manusia atau mesin," kata pernyataan itu.
Sejumlah anggota fakultas merasa tidak senang dengan hal itu.
"Ini sangat memalukan, bahkan lebih dari skandal mencontek, karena hal ini melibatkan orang dewasa yang harusnya lebih bijaksana, benar-benar cerdas dan berkuasa dengan pekerjaan yang aman," kata Timothy McCarthy, seorang dosen sejarah pada Harvard Crimson, harian kampus Ivy League itu.
Tetapi pencarian judul email itu menemukan bahwa sebuah email dari dewan disipliner yang menangani kasus ini dikirim oleh seorang dekan pada dua mahasiswa.
Dekan itu tidak disebutkan identitasnya, dan Harvard mengatakan kebocoran itu adalah "kesalahan yang tidak disengaja dan bukan pelanggaran sengaja," tanpa ada tindakan lebih jauh.
Harvard Februari lalu mengatakan bahwa mereka telah mengeluarkan sanksi akademis terhadap sekitar 60 mahasiswa yang dipaksa untuk mengundurkan diri dari kampus selama beberapa lama karena skandal ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar