DAFTAR BERITA

Jumat, 08 Februari 2013

UNESCO Serahkan Sertifikat untuk Kerajinan Noken Papua


INFO TABAGSEL.com-Wamenlu Wardana menerima sertifikat UNESCO untuk kerajinan Noken Papua dari Deputi Wakil Tetap RI (Dewatapri) untuk UNESCO Carmadi Machbub. Penyerahan sertifikat UNESCO ini dilakukan di Ruang Kerja Wamenlu di Gedung Garuda, Pejambon, Jumat pagi ini (08/02). Kerajinan Noken telah disahkan masuk ke dalam List of Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding UNESCO pada sidang di Paris 4 Desember 2012 lalu.

“Pihak Kemlu sangat berterimakasih atas sikap pro aktif untuk mengenalkan budaya Indonesia ke dunia luar,” ujar Wamenlu kepada Dewatapri UNESCO. Wamenlu berharap, dengan semakin banyaknya budaya Indonesia yang diakui UNESCO, citra Indonesia di mata dunia juga akan semakin meningkat.

"Hal ini akan berdampak pada besarnya perhatian dunia luar kepada Indonesia", ungkap Wamenlu Wardana.

Menurut Dewatapri Carmadi Machbub, urgensi masuknya Noken ke dalam daftar warisan budaya tak-benda yang patut dilestarikan antara lain disebabkan oleh, pertama, semakin sedikitnya orang, khususnya generasi muda, yang mempergunakan Noken.

Masyarakat Papua, khususnya yang tinggal di wilayah perkotaan sudah semakin jarang menggunakan Noken dan lebih memilih tas modern. "Pengrajin dan pedagang hasil kerajinan Noken semakin sulit menjual produk mereka".

Kedua, semakin sulitnya mendapatkan bahan baku (serat kayu atau daun), sehingga beberapa pengrajin menggunakan benang plastik atau nilon. Hal ini dapat menghilangkan nilai budaya asli Noken itu sendiri.

Ketiga, kurangnya regenerasi pengrajin Noken karena rendahnya minat generasi muda untuk mempelajari kerajinan Noken dan tidak masuknya Noken ke dalam kurikulum sekolah.

Keempat, bergesernya nilai dan fungsi Noken, dari sebelumnya sebagai bagian adat dan tradisi, menjadi komoditas untuk dijual. Dan terakhir, rendahnya kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan nilai budaya yang terkandung di dalam Noken.

Noken sendiri merupakan tas multifungsi yang dipergunakan oleh masyarakat Papua untuk berbagai keperluan, dari mengangkut hasil kebun hingga menggendong bayi/anak.

Di samping itu, Noken juga berfungsi sebagai aksesori pakaian tradisional Papua dan dipergunakan dalam berbagai acara/upacara seperti perkawinan, pemilihan kepala suku, menyambut tamu.

Pembuatan kerajinan Noken juga memerlukan kecermatan dan cita rasa yang tinggi. Oleh karena itu, perajin Noken memiliki tempat yang istimewa di dalam masyarakat Papua.

Selain Noken, masih banyak kesenian Indonesia yang saat ini sedang dibahas di UNESCO sebagai warisan budaya.

Sebelumnya, Tari Saman dari Aceh juga telah masuk ke dalam daftar yang sama pada tahun 2011. Sementara itu budaya tak-benda Indonesia yang terdaftar dalam Representative List of The Intangible Cultural Heritage of Humanity adalah Angklung (2010), Batik (2009), serta Keris dan Wayang (2008).

Dalam perbincangan tersebut, Wamenlu dan Dewatapri sempat membahas penyelenggaraan World Cultural in Development Forum (WCF) pertama yang rencananya akan diselenggarakan di Bali November 2013 ini. (Sumber: Dit. Sosbud OINB/Dit. Infomed/HEN/PY)

Tidak ada komentar: