INFO TABAGSEL.com-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan kepada seluru aparatur pemerintah agar menjaga netralitas dan membebaskan organisasi kepegawaian dari kepentingan politik. Selain itu, aparatur pemerintahan harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Presiden selaku Penasehat Nasional
KORPRI dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Menteri PANRB Azwar
Abubakar menambahkan, hal itu perlu disampaikan, mengingat tahun 2014
bangsa Indoensia akan menyelenggarakan pesta demokrasi, yakni pemilu
legislative dan Presiden/Wakil Presiden sudah di depan mata.
“Sekali lagi saya minta anggota
KORPRI tetap menjaga netralitas. Bebaskan tatanan organisasi
kepegawaian dari kepentingan politik. Sebagai aparatur pemerintah,
segenap anggota KORPRI diwajibkan bersikap netral dan adil,” ungkap
Presiden dalam upacara HUT ke-42 KORPRI, di lapangan Monas, Jumat
(29/11).
Usai menjadi pembina upacara HUT
KORPRI di lapangan Monas, Jakarta, Jumat (29/11), kepada wartawan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)
Azwar Abubakar menegaskan, politisi memang berwenang mengatur birokrasi,
tapi manajemen kepegawaian tetap diatur oleh birokrasi.
Dikatakan, RUU Aparatur Sipil Negara
(ASN) dibuat untuk menjaga keseimbangan antara politisi dengan
birokrasi. Dalam RUU ASN dibuat jarak antara politisi dan birokrasi.
“Peraturan tersebut dibuat untuk menjaga keseimbangan antara politisi
dan birokrasi,” ujarnya
Ada beberapa area perubahan sudah
berjalan dan diharapkan menjadi penghela reformasi birokrasi.
Diantaranya, menata jumlah kepegawaian, seleksi dan distribusi PNS,
promosi jabatan secara terbuka, pengembangan sistem rekrutmen, penerapan
informasi teknologi (IT), penghematan belanja pegawai.
Ditegaskan, untuk melaksanakan
reformasi birokrasi itu, jajaran KORPRI bersama-sama dengan seluruh
elemen bangsa harus melaksanakan reformasi birokrasi yang telah menjadi
prioritas pembangunan nasional.
Diingatkan, esensi dari reformasi
birokrasi adalah terciptanya pelayanan publik yang sesuai dengan harapan
masyarakat. “Saya tidak ingin mendengar lagi adanya pelayanan publik
yang masih lambat. Rakyat harus mendapat perlakuan dan pelayanan dari
segenap aparatur pemerintahan dengan sebaik-baikbya,” tegas Presiden.
Dalam sambutannya, Kepala Negara juga
mengapresiasi pemerintah daerah, baik provinsi, kabupaten maupun kota
yang telah menjalankan sistem promosi jabatan secara terbuka, yang
sering juga disebut dengan istilah ‘lelang jabatan’. Hal itu perlu
dilakukan untuk menghasilkan pejabat yang benar-benar mampu bekerja
keras dan memberikan pelayanan prima kepada rakyat. Penerapan sistem
promosi terbuka ini, diyakini dapat memfasilitasi percepatan pembentukan
tatanan pemerintahan yang makin bersih, makin transparan, dan makin
berwibawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar