Senator John F. Kerry (kiri), didampingi isterinya, dalam pengambilan sumpah sebagai Menlu AS oleh Hakim Agung Elena Kagan hari Jumat (1/2). |
Setelah mewakili Massachusetts selama 28 tahun di Senat, Kerry mengambil kendali posisi puncak diplomat Amerika dari Menteri Luar Negeri Hillary Clinton yang mengundurkan diri. Sanator kawakan itu dengan mudah melewati proses konfirmasi Senat pekan ini, dengan dukungan hampir bulat bagi penunjukannya.
“Senin ini adalah hari pertama bagi Kerry bekerja di kantor pusat Departemen Luar Negeri,” demikian ujar jurubicara Victoria Nuland dalam jumpa pers hari Rabu.
Dalam sidang konfirmasi, mantan Senator dari Massachusetts itu mengatakan kepada rekan-rekannya di Senat bahwa Hillary Clinton telah menorehkan nilai yang tinggi atas "upaya yang tidak kenal lelah."
Kerry akan menjadi Menteri Luar Negeri Amerika ke-68 sejak Presiden pertama Amerika, George Washington, menunjuk Thomas Jefferson menduduki posisi itu pada tahun 1789. Jefferson menjabat sebagai presiden delapan tahun kemudian.
Dalam pidato perpisahan di Senat Rabu malam, Senator John Kerry mengatakan, “Saya tahu jangkauan kekuatan kita, dan saya tahu kekuatan cita-cita kita. Kita perlu membuat Amerika sekali lagi sebagai mercusuar di dunia. Kita perlu menjadi panutan, tidak hanya ditakuti.”
Hillary Clinton memberikan pidato perpisahan kepada para stafnya di Departemen Luar Negeri AS, Jumat (1/2).Sementara itu, Jumat sore Hillary Clinton berpidato di depan para karyawan Departemen Luar Negeri sebelum meninggalkan posnya. Hillary Clinton mengatakan ia menantikan dengan penuh harap babak berikut dalam hidupnya. |
“Berdiri di sini memandang Anda semua, dengan siapa saya telah mendapat kehormatan mengabdi, memimpin, dan bekerja merupakan pengalaman yang luar biasa,” ujar Clinton.
Menteri Clinton telah mencatatkan hampir sejuta mil perjalanan selama menjabat. Ia mengunjungi 112 negara dan menghadiri 1700 pertemuan dengan para pemimpin dunia.
Meskipun ia telah menolak untuk berkomentar mengenai niatnya, ada spekulasi luas bahwa ia akan menjadi calon presiden pada tahun 2016.
Hillary Clinton mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2008, ketika ia akhirnya dikalahkan oleh Barack Obama dalam nominasi Partai Demokrat.
Sementara itu mantan senator Partai Republik Chuck Hagel menghabiskan hampir delapan jam membela rekam jejaknya di depan Komite Angkatan Bersenjata Senat.
Dalam beberapa tahun ini, Hagel telah menyatakan agar Amerika menjangkau Iran, yang oleh Amerika secara resmi dicap sebagai negara sponsor terorisme.
Hagel mengatakan namanya tercatat dalam banyak isu, tetapi tidak satu pun suara atau pernyataannya mendefinisikan jati dirinya.
Namun, dengan babak belur Chuck Hagel muncul dari sidang konfirmasi yang melelahkan dengan dukungan bulat dari para anggota Senat Demokrat bagi pencalonannya menjadi Menteri Pertahanan pilihan Presiden Barack Obama dan semakin meningkatnya tentangan para anggota Senat Republik terhadap mantan kolega mereka dari Partai Republik itu.
Secara matematis, Hagel punya keunggulan tipis bagi harapannya untuk menggantikan Menteri Pertahanan Leon Panetta sebagai kepala Pentagon ke-24, karena Demokrat memegang keunggulan 14-12 dalam Komite Angkatan Bersenjata Senat.
Voting yang bisa diadakan seawal Kamis depan semakin terlihat seperti hitungan berdasarkan garis partai, karena anggota komite dan Senator Republik Roy Blunt hari Jumat mengatakan ia akan menentang nominasi tersebut.
Jika dikonfirmasi, Hagel akan menjadi veteran Vietnam pertama yang menjabat sebagai kepala Pentagon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar