Informasi dari pihak kepolisian setempat menyebutkan kejadian tersebut berawal saat oknum WJ (29) dari Satuan Lantas Polres Ogan Komerin Ulu (OKU) sedang berjaga di Pos Polantas Simpang Empat Sukajadi, lalu Her dengan mengendarai sepeda motor melintas dan diduga meneriaki dengan kalimat ejekan kepada Brigpol WJ.

Mungkin karena merasa tersinggung, WJ bersama temannya sesama anggota polisi mengejar korban dan sampai di tempat kejadian perkara jembatan layang Simpang Empat Sukajadi. Pelaku dan korban sempat terlibat perang mulut. Pada saat itulah terdengar suara letusan sehingga korban Her mengalami luka tembak.

Korban langsung dilarikan ke RS Antonio Baturaja pukul 01.00 WIB. Akan tetapi, karena luka yang dideritanya parah, nyawa korban tidak bisa ditolong, dan jenazah Pratu Her langsung dibawa ke RSMH Palembang pada pukul 03.00 WIB untuk diautopsi.

Kapolres OKU, AKBP Azis Saputra, sampai berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi untuk dimintai keterangan seputar peristiwa itu, karena yang bersangkutan sedang menemani Dandim OKU ke Markas Yon Armed 76/15 Tarik Martapura, untuk menenangkan teman korban yang kabarnya akan melakukan pembalasan.

Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Arm. H. Jauhari Agus Siraji menyatakan pihaknya sangat menyayangkan atas kejadian tersebut.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, kronologis tersebut bermula saat anggota usai menghadiri pesta perkawinan rekannya Pratu Joko di Baturaja, OKU.

Usai pesta pernikahan rekannya, Pratu Her hendak pulang menuju Martapura. Di perjalanan, anggota tersebut dihadang empat anggota polisi, dan terjadi kesalahpahaman.

Entah apa yang terjadi, oknum polisi melakukan penembakan di punggung dan penusukan di leher korban.

"Yang kita sayangkan, kenapa oknum polisi cepat mengambil tindakan dengan melakukan penembakan," ucapnya.

Meski demikian, menurut Jauhari, Kodam II/Sriwijaya bersama pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut.

"Saat ini, jenazah korban sudah diberangkatkan ke tempat asalnya di Padang, Sumatera Barat, dengan menggunakan pesawat terbang," katanya.

Pada kesempatan itu, dia mengimbau satuan Armed dan Kodim agar tetap menjaga suasana kondusif.

"Jangan ada tindakan di luar aturan, biarkan proses ini berjalan secara hukum," katanya.

Sementara itu, Komandan Kompi (Danki) Chairul Cahyadi menyampaikan bahwa korban bertugas sebagai Mudi Palma di Armed 76/15 Martapura selama tiga tahun terakhir.
(M033)