DAFTAR BERITA

Selasa, 04 Desember 2012

Pemerintah Terus Memajukan Pendidikan dan Kesejahteraan Guru

INFO TABAGSEL.com- Pemerintah terus mengembangkan kebijakan, peraturan, dan aksi-aksi nyata untuk memajukan pendidikan nasional dan meningkatkan kesejahteraan guru dan dosen. Yang dilakukan oleh pemerintah bukan sekadar berbicara.

"Satunya kata dan perbuatan sangat penting dan apa yang telah kita katakan, mari kita laksanakan jika membawa kebaikan yang nyata bagi Indonesia," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutan puncak peringatan Hari Guru Nasional 2012 dan HUT ke-67 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Sentul Internasional Convention Center, Citeureup, Jawa Barat, Selasa (4/12) pagi.

Presiden terus memastikan seluruh agenda dan rencana yang sudah ditetapkan terlaksana dengan sungguh-sungguh. "Sebagai pemimpin, saya berkewajiban untuk melakukan koreksi terutama yang berkaitan dengan hal-hal yang kurang baik," Presiden SBY menegaskan.

Tujuan utama pendidikan adalah mencetak dan menciptakan manusia Indonesia yang cerdas, berdaya saing, dan unggul. Hal ini merupakan modal dan prasyarat untuk memajukan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, lanjut Presiden SBY, kontrak tanggung jawab diserahkan kepada beberapa pihak. 

"Mari kita berbagi tugas dan tanggung jawab. Banyak sekali pelaku pendidikan dan kegiatan yang dilakukan sangat luas. Kontrak tanggung jawab menjelaskan dan mengatur siapa berbuat apa dan siapa yang mengatur apa," SBY menjelaskan.

Pemerintah bertugas menyiapkan undang-undang dan peraturan. Pemerintah juga bertanggung jawab menyusun kebijakan pendidikan yang tepat dan anggaran yang mencukupi.

Elemen lain yang punya tugas dan tanggung jawab membangun pendidikan adalah lembaga pendidikan, orang tua, masyarakat, bahkan siswa sendiri. 

Selanjutnya adalah dunia usaha. Presiden meminta dunia pendidikan membangun kerja sama yang baik dengan dunia usaha. “Jangan sampai lembaga pendidikan menghasilkan lulusan, tetapi lulusan tersebut sulit mendapatkan pekerjaan," Presiden SBY berpesan. Dunia usaha, lanjut SBY, juga perlu berkontribusi dalam memajukan pendidikan melalui program tanggung jawab sosialnya.

Pers dan media massa juga punya kewajiban mendorong semangat dan iklim untuk maju. "Janganlah menyiarkan sesuatu yang bisa merusak anak-anak kita. Tanpa disadari apa yang ditayangkan di media ikut membentuk karakter dan nilai anak-anak kita. Mari selamatkan anak-anak kita dengan cara pers memberikan kontribusi positif di dunia pendidikan," Presiden SBY berpesan.

Di akhir sambutannya, Presiden meminta seluruh guru di Indonesia tidak terlibat pada politik praktis, khususnya pasca pilkada. 


Tidak ada komentar: