Di Royal Palace, Presiden SBY dan Ibu Negara yang mengenakan pakaian berwarna hitam, lengkap dengan peci dan kerudung, disambut pejabat Royal Palace. Melewati karpet merah kehormatan, Presiden SBY dan Ibu Ani diantar menuju Tevea Vinichay, tempat jenazah Raja Norodom Sihanouk disemayamkan, diiringi musik dari pasukan marching band militer Kamboja.
Sebelum memasuki Tevea Vinichay, Presiden SBY dan Ibu Ani melepaskan alas kaki, dan kemudian memberikan penghormatan di depan “rumah” jenazah. Usai memberikan doa kepada mendiang Raja Norodom Sihanouk, Presiden SBY dan Ibu Negara kemudian menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada Ratu Monineath Sihanouk, Raja Norodom Sihamoni, dan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.
Raja Norodom Sihanouk meninggal setelah serangan jantung di Beijing, Cina pada 15 Oktober 2012, pada usia 89 tahun. Jenazah Raja Sihanouk disemayamkan di Tevea Vinichay Palace selama lebih kurang 3 bulan, dan pemerintah Kamboja menetapkan masa berkabung nasional pada 17–23 Oktober 2012.
Presiden SBY didampingi Ibu Ani menuliskan pesan bela sungkawa usai memberikan penghormatan terakhir kepada mendingan Raja Norodom Sihanouk, Selasa (20/11) siang. (foto: anung/presidensby.info) |
Hingga saat ini masih banyak pelayat yang datang dari seluruh penjuru Kamboja untuk memberikan penghormatan terakhir. Kompleks Royal Palace, tempat kediaman keluarga Raja Kamboja yang dibuka setiap hari untuk wisatawan dan masyarakat, ditutup selama tiga bulan pada masa berkabung.
Pada tanggal 21 Oktober 2012 lalu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa telah melayat mendiang Raja Sihanouk mewakili Presiden SBY dan pemerintah Indonesia. Sesaat setelah mendengar kabar tentang wafatnya Raja Sihanouk, Presiden SBY juga telah mengirimkan ucapan duka cita dan bela sungkawa kepada keluarga kerajaan Kamboja. (osa/fbw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar