Yerusalem
(ANTARA News) - Para pemimpin Israel Selasa mendiskusikan rencana Mesir
bagi sebuah gencatan senjata dengan penguasa Gaza Hamas, laporan-laporan
menyebutkan sebelum misi Sekjen PBB ke Yerusalem dan ketika jumlah
korban serangan Israel atas Gaza melebihi 100 orang.
Pembicaraan
pagi hari itu berlangsung ketika Dewan Keamanan PBB menemui jalan buntu
berkaitan dengan pernyataan mengenai konflik tersebut dengan Amerika
Serikat mengatakan pihaknya menentang aksi apapun yang merongrong upaya
guna mencapai gencatan senjata, lapor AFP.
Para
menteri lingkaran dalam Perdana Menteri Benjamin Netanyahu -- Forum
Sembilan -- mengadakan pembicaraan lama mengenai apakah akan menyetujui
gencatan senjata atau memperluas serangan udara dan kapal laut hingga
serangan darat, tetapi tidak ada keputusan yang diumumkan, lapor radio
umum Israel.
Dikatakan bahwa Israel
menginginkan gencatan senjata 24-48 jam yang diawasi sehingga kedua
belah pihak dapat melakukan gencatan senjata abadi, dengan Israel
kemungkinan mempertimbangkan pengenduran embargonya terhadap Jalur Gaza.
Sebuah
saluran televisi Israel mengindikasikan Netanyahu cenderung menyetujui
gencatan senjata, dengan penghentian permusuhan akan dilakukan dalam 24
jam.
Ketika kekerasan berkecamuk pada hari
keenam Senin, dengan serangan Israel menewaskan 32 orang Palestina,
sebuah rudal menewaskan militan senior Jihad Islam di menara Kota Gaza
yang ditempati media Palestina dan internasional, kali kedua dalam
beberapa hari setelah dia dijadikan bidikan.
Dengan
kehadiran Sekjen PBB Ban Ki-moon di Kairo mendesakkan gencatan senjata,
Ketua Hamas Khaled Meshaal mengatakan gerakannya komit dengan
upaya-upaya untuk mengamankan gencatan senjata, namun menandaskan bahwa
Israel harus mencabut blokade enam tahunnya terhadap Jalur Gaza.
Di
New York, duta besar AS untuk PBB Susan Rice mengatakan harus ada
kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas demi menghentikan
kekerasan apapun agar "berarti dan berkelanjutan."
Namun
Rusia memperingatkan bahwa jika pernyataan usulan Arab yang menyerukan
penghentian permusuhan Israel-Hamas tidak disepakati sebelum Selasa pagi
pihaknya akan mendesakkan pemungutan suara bagi resolusi dewan penuh --
menciptakan potensi bentrokan veto dengan Amerika Serikat.
Amerika
Serikat, Inggris, Prancis dan Jerman semuanya mempermasalahkan teks
yang diusulkan oleh negara-negara Arab Kamis lalu karena teks tersebut
tidak menyebutkan serangan roket dari militan Palestina di Gaza, kata
para diplomat.
Ketakutan dan putus asa, banyak
keluarga Gaza mengungsi dari rumah-rumah mereka, beberapa mencari
keamanan di selatan, yang sedikit mengalami serangan.
Para
pelayat berbondong-bondong ke penguburan sembilan anggota dari sebuah
keluarga yang tewas pada serangan akhir pekan di sebuah rumah di Kota
Gaza, jasad lima anak diusung dengan dibungkus bendera Palestina.
Jumlah
kematian keseluruhan di Gaza mencapai 109, dengan 32 tewas Senin
menjadikannya hari paling berdarah sejauh ini, angkatan darat Israel
mengatakan bahwa 42 roket menghantam Israel dan 19 lainnya tertembak
sistem pertahanan Iron Dome.
Hingga kini,
militer telah menghantam lebih dari 1.350 sasaran di Gaza, dan 640 roket
telah menghantam Israel bagian selatan sementara 324 ditembak.
Kekerasan
tersebut, yang muncul menjelang pemilihan umum Israel pada 22 Januari,
memunculkan momok serangan militer Israel lebih besar seperti Operasi
Cast Lead selama 22 hari, yang dilancarkan pada akhir Desember 2008.
Para
analis mengatakan kepemimpinan Israel nampak puas dengan keberhasilan
Operation Pillar of Defence dan negara itu mungkin siap untuk gencatan
senjata.
Namun negara Yahudi itu juga telah mengirimkan sinyal kesiapan untuk memperluas operasi.
Semua
tanda-tandanya mengarah pada persiapan operasi darat, dengan angkatan
darat menutup semua jalan sekitar Gaza dan sekitar 40.000 pasukan
cadangan dilaporkan disebar di sepanjang perbatasan.
Perundingan
paling akhir dimaksudkan untuk mengakhiri konflik, yang dilakukan
tertutup di Kairo, berakhir tanpa kesepakatan. Namun semua pihak telah
mengungkapkan keinginannya untuk terlibat dalam pembicaraan-pembicaraan
selanjutnya.
Sekjen PBB terbang ke Mesir "untuk
memberikan dukungan diplomatiknya bagi upaya-upaya ini, yang besar dan
sangat penting", kata juru bicaranya Martin Nesirky.
Karena
Rusia menuduh Amerika Serikat mencoba untuk "menghalangi" pernyataan
Dewan Keamanan PBB tentang Gaza, Ban akan menemui Menteri Luar Negeri
Mesir Mohammed Kamel Amr, dan Presiden Mesir Mohamed Morsi dan ketua
Liga Arab Nabil al-Arabi Selasa, kata Nesirky.
Dia kemudian akan pergi ke Yerusalem untuk bertemu dengan para pemimpin Israel tetapi tidak berencana akan mengunjungi Gaza.
Ketua
Liga Arab Arabi direncanakan menuju Gaza Selasa, didampingi oleh
Menteri Luar Negeri Turki Ahmed Davutoglu dan sejumlah diplomat teras
Arab, dalam serangkaian kunjungan paling akhir yang telah mengendurkan
isolasi diplomatis panjang teritorial para penguasa Hamas.
Hamas
juga dipahami akan mencari jaminan Israel untuk menghentikan pembunuhan
bidikan, seperti pembunuhan seorang komandan militer tertinggi Rabu,
yang memicu permusuhan saat ini.
Israel
memiliki tuntutannya sendiri, dengan Menteri Luar Negeri Avigdor
Lieberman menekankan "syarat pertama dan mutlak untuk gencatan senjata
adalah penghentian seluruh tembakan dari Gaza."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar