Semarang (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mohon maaf atas pernyataan Sutan Bathoegana terkait "pelengseran" KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dari kursi kepresidenan. Bagi anggota dan pendukung Nahdlatul Ulama dari mana Gus Dur mengakar, sosok presiden keempat Indonesia ini sangat dihormati.
"Saya Ketua Umum DPP Partai Demokrat mohon maaf meski Sutan Bhatoegana bicara sebagai personal. Akan tetapi, Sutan tidak bisa dipisahkan dari Partai Demokrat, " katanya, sebagaimana pesan diterima di Semarang, Selasa.
"Saya Ketua Umum DPP Partai Demokrat mohon maaf meski Sutan Bhatoegana bicara sebagai personal. Akan tetapi, Sutan tidak bisa dipisahkan dari Partai Demokrat, " katanya, sebagaimana pesan diterima di Semarang, Selasa.
Pada Senin kemarin, Urbaningrum dan Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Edhie Yudhoyono, serta rombongan berada di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk memenuhi undangan dari partai penguasa setempat, UMNO.
Sebelumnya diwartakan, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) akan melayangkan somasi terhadap Partai Demokrat terkait pernyataan Soetan Bathoegana, yang dinilai melecehkan Gus Dur, tokoh kebanggaan NU.
"Mari kita pegang etika dasar kepada para pemimpin. Bahwa kepada para pemimpin yang sedang memegang amanah dan kepada para mantan pemimpin, kita layak menghormati dan memuliakannya," kata Urbaningrum. (*)
Sebelumnya diwartakan, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) akan melayangkan somasi terhadap Partai Demokrat terkait pernyataan Soetan Bathoegana, yang dinilai melecehkan Gus Dur, tokoh kebanggaan NU.
"Mari kita pegang etika dasar kepada para pemimpin. Bahwa kepada para pemimpin yang sedang memegang amanah dan kepada para mantan pemimpin, kita layak menghormati dan memuliakannya," kata Urbaningrum. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar