DAFTAR BERITA

Kamis, 08 November 2012

Ahmadinejad: Iran tak mau campuri urusan AS

Nusa Dua (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyatakan bahwa pihaknya tidak mau mencampuri urusan dalam negeri negara lain termasuk Amerika Serikat pascapemilihan presiden yang dimenangkan kembali Barrack Obama.

"Saya sudah menyatakan bahwa kami tidak ingin mencampuri urusan internal negera lain," katanya saat ditanya wartawan terkait hasil pemilihan presiden AS usai menghadiri pembukaan "Bali Democracy Forum" (BDF) V di Nusa Dua, Bali, Kamis malam.

Meski demikian, Ahmadinejad menyatakan bahwa dirinya akan sangat senang jika kebanyakan masyarakat AS berpartisipasi dalam pemilu.

Ia menyatakan partisipasi dalam pemilu kali ini di Negeri Paman Sam itu berkurang dan hal itu menunjukkan indikasi yang tidak baik.

"Itu berarti sistem tidak berjalan di jalur yang baik. Menang atau kalah tidak penting, yang terpenting adalah kebijakan dan sikap. Dan sikap itu yang harus diubah," kata Ahmadinejad.

Ahmadinejad melayani pertanyaan wartawan baik nasional maupun internasional selama kurang lebih satu setengah jam, hubungan antara AS dan Iran menjadi isu utama.

Ahmadinejad mengakui bahwa hubungan Iran dengan AS semakin memburuk, ditambah adanya sanksi embargo dari beberapa negara di Eropa dan AS yang mempengaruhi kelangsungan domestik dalam negeri negeri di Timur Tengah itu.

Menurut dia, hubungan kedua negara pecah sejak lebih dari 30 tahun lalu ketika rezim diktator berkuasa di Iran, yang menurut Ahmadinejad merupakan rezim kapitalis.

"Pada saat itu enam juta barel minyak per hari diproduksi, dengan konsumsi dalam negeri sebanyak 500 ribu barel, sedangkan sisanya untuk ekspor. Tetapi masyarakat Iran kebanyakan masih hidup dalam kemiskinan," ujarnya.

Pada saat itu hubungan kedua negara masih terjaga. Hingga akhirnya terjadi revolusi di Iran karena bangsanya menginginkan adanya hak dan kebebasan untuk memilih.

"Jika AS mengubah sikap, kita bisa mereformasi hubungan saat ini. Tetapi tentunya dalam beberapa tahun terakhir telah banyak dilakukan negosiasi," tambah Ahmadinejad.

Tidak ada komentar: