Jakarta (ANTARA News) - Pertandingan Timnas Indonesia lawan Malaysia pada Piala AFF 2012, Sabtu nanti, bukan hanya terkait masalah sepakbola namun juga harga diri bangsa.

Itulah yang diungkapkan oleh salah satu pendukung Timnas Garuda, Tri Jayadi (24) ketika dihubungi Antaranews. Mahasiswa semester akhir itu Sangat berharap Indonesia bisa menang dalam laga prestisius tersebut.

"Kalau dari mata fans ini pertandingannya campur-campur, politik, sosial, semuanya berkaitan di laga ini, ya menentukan harga diri bangsa lah," kata Tri.

Menurut dia, Indonesia sudah cukup banyak kalah dari Malaysia mulai dari kasus perbatasan sampai TKI. Bahkan berita terakhir mengabarkan ada TKI diperkosa oleh polisi di negeri Jiran.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Chikal Lutfi Maulana (24). Laki-laki yang bekerja di perusahaan swasta di Bandung itu, menjelaskan bahwa Malaysia dan Indonesia kerap bersitegang dalam berbagai macam hal.

"Di luar sepak bola, kesenian dan budaya indonesia diklaim oleh malaysia, bahkan pulau yg jelas-jelas berada di wilayah indonesia, diklaim malaysia," paparnya.

Untuk itu, baik Tri dan Chikal berharap Indonesia tidak boleh kalah lagi dengan Malaysia. Minimal di pertandingan sepakbola, Merah Putih bisa berkibar tinggi mengalahkan negara tetangga tersebut.

Lain lagi pendapat Dwi Ari Wibowo (22) yang mengatakan bahwa laga ini sebaiknya dilihat dari sisi sepakbola saja. Tapi bukan berarti tanpa ketegangan, dia pun mengaku punya kekesalan tersendiri terhadap para pendukung Malaysia.

Apalagi ada tayangan yang dianggap berbau rasis di youtube dari pendukung Malaysia kepada Indonesia. Sebelumnya, pada Piala AFF 2010 ada juga oknum pendukung mereka yang mengganggu jalannya pertandingan.

"Sebenarnya pemain Malaysia sportif, tapi suporternya itu yang suka bikin kacau," ungkap Mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Jatinangor itu.

"AFF lalu, mereka kan pake laser ke wajah Markus (Harison), klo gitu gak sportif," tambahnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Islami Fitri Zahra. Menurut dia, Indonesia bisa membalas kekalahan pada dua tahun lalu jika saja pertandingan berjalan sportif.

"Kalo supporternya enggak mainin laser lagi, mungkin indonesia bisa menang," kata perempuan yang bekerja sebagai pegawai swasta di Bandung itu.

Bagi dia, Indonesia dan Malaysia adalah lawan yang sepadan baik dari kemampuan dan mental keduanya sama-sama kuat. Dengan begitu, pertandingan nanti merupakan penentuan siapa yang terkuat diantara dua musuh bebuyutan tersebut. (lod)