DAFTAR BERITA

Sabtu, 29 September 2012

Tawuran akibat salah kurikulum

( ANTARA/Indrianto Eko Suwarso )

Batam (ANTARA News) - Ketua Komite III Dewan Pimpinan Daerah RI Hardy Selamat Hood mengatakan tawuran yang terjadi antar sekolah di Jakarta dan kota lain diakibatkan salah kurikulum.

"Kurikulum kita bermasalah, karena guru lebih banyak mengajar kognitif," kata Hardy di Batam, Sabtu.

Ia mengatakan guru hanya sekedar mengajar, tidak lagi mendidik. Padahal untuk memberikan pemahaman yang mendalam butuh pendidik.

Selain itu, kata dia, kurikulum hanya mengejar Intelegence Quations, seharusnya, untuk memenuhi kebutuhan masa kini, pendidikan lebih tajam pada Emotional Quations.

Kurikulum menitikberatkan pada mata pelajaran eksak dan pengetahuan sedang nilai-nilai moral dan agama terpinggirkan.

"Kami mendesak pemerintah merubah kurikulum, pendidikan moral menjadi satu syarat wajib kelulusan," kata dia.

Sistem Ujian Nasional juga meningkatkan tingkat stres pada remaja hingga memicu emosional tinggi.

Sementara itu, ia mengatakan hasil investigasi Komisi III DPD RI tentang tawuran antara SMA 6 dan SMA 70 Jakarta, menunjukan sekolah bisa disalahkan.

"Mengenai tawuran SMA 6 dan 70, kami melihat upaya yang dilakukan guru maksimal," kata dia.

Jam belajar siswa dibuat sangat padat mulai pukul 7.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Pengawasan sekolah mengenai barang-barang siswa juga baik, kata dia, tidak ada yang membawa barang-barang berbahaya.

Menurut dia, tawuran antar SMA elit Jakarta itu lebih dipengaruhi eksternal sekolah.

"Saat tawuran ada orang yang `suplay` alat-alat, apa saja disediakan," kata dia.

Selain itu, banyaknya warung di sekitar sekolah juga dicurigai menjadi tempat menitip barang-barang berbahaya.

"Kami minta aparat menyelidiki warung. Harus dirazia, atau dipindahkan," kata dia.

Sementara mengenai tawuran di Batam, mantan Ketua Dewan Pendidikan Kota Batam itu mengatakan belum melihat ada bahaya kekerasan antar pelajar.

"Batam tidak sampai, karena jarak antar sekolahnya juga jauh," kata dia.

Tidak ada komentar: