INFO TABAGSEL.com-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah membaca draft rekomendasi dan berharap muncul pikiran yang cerdas dari Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama. Terutama berkaitan dengan tema yang diangkat, yakni kembali ke khittah Indonesia 1945.
"Bukan hanya untuk jajaran PBNU dan nahdliyin, bukan hanya untuk bangsa dan negara, tetapi juga untuk dunia," kata Presiden SBY dalam sambutan acara yang berlangsung di Pondok Pesantren Ma'had Tarbiyatul Mubtadiin, Kempek, Kecamatan Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Senin (17/9) pukul 10.00 WIB.
Ketika memasuki tempat acara, Presiden SBY yang hadir bersama Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono disambut salawat badar. Dalam kesempatan ini, Presiden SBY menerima penyerahan secara simbolis Rekomendasi Munas Alim Ulama dan Konbes NU Tahun 2012 untuk pemerintah dari Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
Munas Alim Ulama dimaksudkan untuk membahas berbagai perkembangan masalah keagamaan dan kebangsaan yang terjadi pasca Muktamar ke-32 NU di Makassar beberapa waktu lalu. Sedangkan Konferensi Besar NU merupakan forum permusyawaratan para pelaksana organisasi NU (Tanfidziyah) guna mengevaluasi perjalanan organisasi dalam periode yang sama.
Secara umum Presiden menerima dan menyambut baik rekomendasi yang diberikan oleh PBNU. "Pemerintah akan mengkaji, mempelajari dan menindaklanjutinya," ujar SBY.
Dari draft rekomendasi yang sudah dibaca sebelumnya, SBY mengatakan bahwa sebagian dari rekomendasi sama persis dengan apa yang dipikirkan pemerintah dan sekarang sedang dijalankan. "Pemerintah satu hati dengan Nahdhatul Ulama. Sebagian dari rekomendasi itu bagi saya sesuatu yang baru, pikiran-pikiran baru, pikiran-pikiran yang cerdas dan setelah saya baca. Wajib bagi pemerintah dan siapapun untuk meresponnya dengan baik," Presiden menambahkan.
Perbedaan persepsi, lanjut Kepala Negara, juga ada. Namun SBY menegaskan bahwa itu hanyalah bagian kecil atau perbedaan data peserta Munas dengan pemerintah. "Secara keseluruhan rekomendasi itu positif, konstruktif, dan memang menyangkut masalah utama yang dihadapi bangsa Indonesia," SBY menjelaskan.
Presiden berharap rekomendasi dari hasil munas dapat diteruskan kesemua lembaga negara, jajaran penegak hukum, ulama dan pemuka agama, juga masyarakat luas, serta keluarga besar NU sendiri. Struktur rekomendasi Munas NU terbagi atas beberapa bidang, diantaranya pemerintahan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan internasional.
Turut hadir dalam kesempatan ini Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menag Suryadharma Ali, Mendikbud Muhammad Nuh, Menakertrans Muhaimin Iskandar, dan Menpora Andi Mallarangeng. Tampak pula Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar