INFO TABAGSEL.com-Dinas Pertanian Sumatera Utara mengingatkan kalangan petani di daerah
itu untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu proses
bercocok tanam masyarakat.
Kepala Dinas Pertanian Sumut HM Roem di Medan, mengatakan, kewaspadaan tersebut perlu disampaikan agar masyarakat dapat melakukan antisipasi terhadap kemungkinan yang terjadi.
Berdasarkan pemantauan selama ini, cukup banyak lahan pertanian masyarakat yang rusak akibat cuaca ekstrem, baik karena banjir disebabkan curah hujan yang tinggi mau pun akibat kekeringan.
Dalam pemantauan selama April hingga Juni 2012, tercatat 1.206 hektare lebih lahan pertanian masyarakat di Sumut untuk berbagai jenis komoditas yang rusak akibat bencana banjir.
Untuk lahan pertanian padi, tercatat 155 hektare yang rusak akibat banjir yakni di Kabupaten Deli Serdang (lima hektare) dan Tapanuli Selatan (150 hektare).
Kemudian kebun jagung seluas 1.045,7 hektare yakni di Kabupaten Karo (1.034,7 hektare), Deli Serdang (tiga hektare), Serdang Bedagai (tiga hektare), dan Labuhan Batu (lima hektare).
Sedangkan komoditas lain yang rusak akibat banjir adalah kebun kedelai di Labuhan Batu (enam hektare) dan kacang hijau di Serdang Bedagai (enam hektare).
Adapun lahan pertanian yang rusak akibat kekeringan pada April hingga Juni seluas 3.515 hektare yang terdiri dari padi 3.442 hektare dan jagung 73 hektare.
Lahan pertanian padi yang rusak terdapat di Kabupaten Langkat (581,5 hektare), Deli Serdang (800 hektare), Serdang Bedagai (635 hektare), Dairi (25,5 hektare), Asahan (55 hektare), Padang Lawas Utara (645 hektare), Batubara (480 hektare), dan Kota Binjai (220 hektare).
Sedangkan lahan pertanian jagung rusak karena kekeringan di Kabupaten Deli Serdang (23 hektare) dan Dairi (50 hektare)
Sumber: WaspadaOnline
Kepala Dinas Pertanian Sumut HM Roem di Medan, mengatakan, kewaspadaan tersebut perlu disampaikan agar masyarakat dapat melakukan antisipasi terhadap kemungkinan yang terjadi.
Berdasarkan pemantauan selama ini, cukup banyak lahan pertanian masyarakat yang rusak akibat cuaca ekstrem, baik karena banjir disebabkan curah hujan yang tinggi mau pun akibat kekeringan.
Dalam pemantauan selama April hingga Juni 2012, tercatat 1.206 hektare lebih lahan pertanian masyarakat di Sumut untuk berbagai jenis komoditas yang rusak akibat bencana banjir.
Untuk lahan pertanian padi, tercatat 155 hektare yang rusak akibat banjir yakni di Kabupaten Deli Serdang (lima hektare) dan Tapanuli Selatan (150 hektare).
Kemudian kebun jagung seluas 1.045,7 hektare yakni di Kabupaten Karo (1.034,7 hektare), Deli Serdang (tiga hektare), Serdang Bedagai (tiga hektare), dan Labuhan Batu (lima hektare).
Sedangkan komoditas lain yang rusak akibat banjir adalah kebun kedelai di Labuhan Batu (enam hektare) dan kacang hijau di Serdang Bedagai (enam hektare).
Adapun lahan pertanian yang rusak akibat kekeringan pada April hingga Juni seluas 3.515 hektare yang terdiri dari padi 3.442 hektare dan jagung 73 hektare.
Lahan pertanian padi yang rusak terdapat di Kabupaten Langkat (581,5 hektare), Deli Serdang (800 hektare), Serdang Bedagai (635 hektare), Dairi (25,5 hektare), Asahan (55 hektare), Padang Lawas Utara (645 hektare), Batubara (480 hektare), dan Kota Binjai (220 hektare).
Sedangkan lahan pertanian jagung rusak karena kekeringan di Kabupaten Deli Serdang (23 hektare) dan Dairi (50 hektare)
Sumber: WaspadaOnline
Tidak ada komentar:
Posting Komentar